Jum’at, 24 November 2017
TUNIS, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekelompok anggota parlemen Tunisia mengecam pernyataan Liga Arab baru-baru ini mengenai Hizbullah Libanon dan Iran. Mereka meminta pemerintah Tunisia untuk menarik dukungannya atas dokumen yang didukung Saudi tersebut.
Baca: Suriah: Liga Arab Alat untuk Melawan Negara-negara Muslim
Sebanyak 41 anggota parlemen Tunisia menandatangani sebuah pernyataan untuk melawan pernyataan Liga Arab tersebut, mengecamnya dan memohon kepada Kementerian Luar Negeri Tunisia untuk menarik dukungannya untuk itu.
Bagian dari pernyataan anggota parlemen tersebut berbunyi, “Kami, para penandatangan, dengan tegas mengecam apa yang telah ditampilkan dalam pernyataan pertemuan menteri luar negeri Liga Arab, termasuk tuduhan melawan Hizbullah dan upaya apapun yang menyalakan api perang baru melawan rakyat dari bangsa ini (Lebanon).”
Mubarakah al-Brahim, anggota parlemen dengan koalisi politik Partai Populer di negara tersebut, mengecam isi pernyataan Liga Arab itu sebagai “noda di dahi revolusioner Tunis, dan pengkhianatan darah para martir revolusi.”
Baca: Nasrallah: Tuduhan Liga Arab kepada Hizbullah Konyol dan Absurd
Pada tahun 2011, rakyat negara bangkit dalam revolusi, mengusir diktator Zine El Abidine Ben Ali. Pemberontakan tersebut pertama kali terjadi dalam serangkaian pemberontakan serupa di seluruh dunia Arab yang kemudian dikenal sebagai Musim Semi Arab.
Anggota-anggota Liga Arab berkumpul di Kairo pada hari Minggu lalu atas permintaan Arab Saudi mereka mengeluarkan tuduhan bahwa Teheran “mencampuri” negara-negara Arab dan mengganggu keamanan di kawasan, serta mencap gerakan perlawanan Lebanon sebagai organisasi “teroris”.
Iran sendiri telah menyebut pernyataan Liga Arab tersebut “tidak berharga,” menekankan bahwa “pernyataan itu penuh dengan kebohongan dan distorsi.” (ARN)