Selasa, 20 Februari 2018
LISBON, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada hari Senin (19/02)bahwa ia khawatir tentang kemungkinan adanya konfrontasi langsung antara Israel dan gerakan Hizbullah Libanon, menekankan jika sampai terjadi hal ini akan jadi mimpi buruk terburuk.
Guterres mengatakan bahwa sinyal terbaru dari Israel dan Hizbullah menunjukkan kemauan untuk tidak membiarkan ini terjadi, tetapi “terkadang satu percikan saja cukup untuk memantik konflik semacam ini”.
Baca: Sekjen Hizbullah: Gerakan Perlawanan Kartu Truf Lebanon Hadapi Israel
Hizbullah mengatakan bahwa pekan lalu pihaknya bisa saja bertindak menyerang fasilitas minyak Israel jika diperlukan, dalam perselisihan energi lepas pantai Lebanon-Israel. Diplomat AS telah menengahi antara kedua negara setelah terjadi ketegangan, yang juga melibatkan sebuah perselisihan mengenai dinding perbatasan Israel.
“Saya sangat khawatir tentang eskalasi yang mendesak di seluruh kawasan,” kata Gutters kepada wartawan di kota asalnya, Lisbon, sebagaimana dikutip MEM. Ia juga merujuk pada kekhawatiran Israel mengenai berbagai kelompok milisi di Suriah yang mendekati perbatasannya.
“Mimpi buruk terburuk adalah jika terjadi konfrontasi langsung antara Israel dan Hizbullah … tingkat kehancuran di Lebanon akan sangat menghancurkan, jadi itulah poin utama yang menjadi perhatian di sekitar situasi ini.”
Baca: Hizbullah Bersumpah Pertahankan Minyak dan Gas Lebanon dari Israel
Gerakan Hizbullah yang kuat adalah bagian dari pemerintahan koalisi Libanon. Israel menganggap Hizbullah sebagai ancaman keamanan terbesar di perbatasannya.
Hizbullah dibentuk pada tahun 1980an sebagai gerakan perlawanan terhadap pendudukan Israel di Libanon selatan. Keduanya masih merupakan musuh bebuyutan meski tidak ada konflik besar di antara mereka sejak perang sebulan di tahun 2006. (ARN)
Sebar:
