arrahmahnews

Mengapa Zionis Amerika Begitu Takut akan Iran?

MADISON – Mimpi buruk terbesar kaum neo-konservatif Zionis Amerika yang saat ini menguasai Teluk Persia adalah jika negara-negara lain di kawasan akan mengikuti Iran yang merdeka, dan kemudian menjadi negara merdeka sendiri. Hal ini diungkap cendekiawan Amerika dan analis politik, Dr. Kevin Barrett.

Dr. Barrett, seorang pakar islamologi Arab dan salah satu kritikus Perang Teror yang terkemuka di Amerika, membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara pada hari Senin (30/07) dalam mengomentari sebuah laporan yang mengatakan bahwa administrasi Presiden AS Donald Trump telah diam-diam membuat rencana untuk menciptakan aliansi keamanan dan politik yang mirip NATO antara negara-negara Arab untuk menghadapi Iran meskipun ada perpecahan yang mendalam di antara negara-negara Teluk Persia itu.

Sebelum kunjungan Trump ke Arab Saudi tahun lalu, laporan mengatakan bahwa presiden AS itu diperkirakan menyampaikan visinya untuk membentuk “NATO Arab” yang terdiri dari enam negara Teluk Arab Persia, Mesir dan Yordania, dimana Amerika Serikat akan memainkan peran pengorganisasian dan dukungan kepada aliansi anti-Iran itu dari luar.

Baca: Komentator Fox News: Iran adalah Kekuatan Tangguh

“Yah, tapi ada sejumlah masalah dengan ini. Dan salah satunya tentu saja adalah bahwa NATO sebenarnya bukan merupakan aliansi yang setara. Dulu tidak, dan hari inipun tidak, “kata Dr. Barrett.

“Memang, NATO adalah kedok untuk pendudukan AS di Eropa Barat. Eropa Barat benar-benar diduduki, dan Jerman yang merupakan mesin ekonomi Eropa penuh dengan pangkalan militer AS. AS telah menghabiskan banyak waktu dan energi untuk memata-matai kepemimpinan Jerman,” tambahnya.

“Dan tentu saja Jerman juga diduduki secara psikologis oleh Israel yang telah memeras miliaran dan miliaran dolar dalam reparasi untuk apa yang disebut holocaust ketika sebenarnya bencana terbesar Perang Dunia 2 adalah holocaust melawan Jerman di mana sepuluh juta orang Jerman, yang sebagian besarnya warga sipil tidak bersalah, dibunuh di bawah pendudukan Jerman yang berlanjut hingga hari ini, ”kata analis tersebut.

“Jadi NATO memiliki rekam jejak yang sangat buruk di Eropa, dan sepertinya Trump ingin menduduki Timur Tengah. Yah, tentu saja, AS telah menduduki Timur Tengah sejak Amerika mengambil alih manajemen Arab Saudi dari Inggris yang menciptakan dinasti Wahhabi ibn Saud sendiri. Bahkan kantor luar negeri Inggrislah yang menciptakan nama Arab Saudi, ” katanya.

Baca: Usaha AS Ciptakan ‘Arab NATO’ untuk Lawan Iran Terganjal Perpecahan

“Jadi gagasan Trump di sini adalah untuk meresmikan dan mengkonsolidasikan dominasi AS terhadap koloni-koloni boneka mereka di Timur Tengah – spigots minyak mereka. Benar-benar tidak ada yang baru, hanya saja ini mungkin semacam tindakan darurat, karena rakyat Timur Tengah telah mulai terbangun dan menuntut otonomi untuk mengendalikan takdir dan sumber daya mereka sendiri, yang berarti bahwa hari-hari boneka-boneka AS itu, seperti keluarga ibn Saud, dinasti yang gila-gilaan mencuri uang minyak dan menyimpannya di rekening bank Swiss mereka, serta sepenuhnya di bawah perlindungan AS dan entitas Zionis, hari-hari mereka itu, tinggal hitungan,” katanya.

“Orang-orang Timur Tengah akan merebut kembali hak menentukan nasib mereka. Dan ini adalah upaya putus asa terakhir oleh kerajaan Zionis Amerika untuk mengkonsolidasikan dan mencoba memperkuat kontrol atas boneka-bonekanya sebelum boneka-boneka itu jatuh. Tapi itu tidak akan lama sebelum mereka jatuh. Timur Tengah akan segera mendapatkan kembali otonominya, mendapatkan kembali sumber dayanya sendiri. Itu benar-benar adalah seluruh masalah ini,” kata cendekiawan itu.

“Masalah dengan Iran adalah bahwa Iran adalah negara merdeka, dan mimpi buruk terbesar dari orang-orang yang saat ini mengendalikan Teluk [Persia] adalah bahwa negara-negara lain akan mengikutinya dan menjadi negara merdeka sendiri. Jadi inilah masalah sebenarnya: Nafas terakhir dari neo-liberalisme dan neo-kolonialisme di Timur Muslim, ” ujar Dr. Barrett menyimpulkan. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca