Arrahmahnews.com, Yaman – Mohammed Ali al-Houthi anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman pada hari Sabtu (21/09) memperingatkan Arab Saudi terhadap konsekuensi yang akan mereka terima jika menolak inisiatif Presiden Mahdi al-Mashat untuk saling menghentikan serangan ke kedua negara.
“Jika mereka tidak setuju, kami akan lebih menyakiti mereka, dan kami tidak akan melepaskan mereka,” kata al-Houthi dalam pidatonya di depan massa di ibukota Sana’a saat perayaan ulang tahun kelima revolusi, 21 September.
Baca: Houthi Umumkan Rencana Penghentian Serangan Hanya jika Saudi Lakukan Hal Serupa
Sebelumnya, Presiden Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mahdi Al-Mashat, menawarkan kepada Arab Saudi untuk menghentikan serangan mereka ke kerajaan dengan syarat kerajaan juga menghentikan serangan-serangan mereka ke Yaman.
“Kami memiliki tekad dan keputusan untuk menyerang dimana saja,” kata Al-Houthi, mencatat bahwa pengembangan kemampuan militer bagaimanapun masih terus berlanjut.
Baca: Ketua DPR AS: Trump Tutup Mata atas Kekejaman Saudi di Yaman
Al-Houthi menegaskan bahwa sistem republik adalah sistem yang ada dan berkelanjutan di Yaman dan pendekatan demokratis adalah salah satu yang dicita-citakan oleh bangsa Yaman.
Ia mencatat bahwa Yaman tidak perlu negara-negara aggressor untuk mengakui kekuatan mereka. “Cukup bagi kita bahwa rakyat kita tahu kekuatan kita yang dapat menghalangi musuh
Al-Houthi menjelaskan bahwa Yaman telah berevolusi dan masih teguh demi hak dan keadilan. “Kami berpegang teguh pada proyek satu-Yaman yang saling percaya dan menyerukan rekonsiliasi publik. (ARN)