Arab Saudi

Inilah 4 Alasan Mengapa IPO Aramco Arab Saudi Diragukan

Aramco, Arab Saudi, Minyak

Arrahmahnews.com, Arab Saudi – Aramco Saudi mungkin pada akhirnya memulai penawaran umum perdana (IPO) mereka, tetapi beberapa analis masih percaya bahwa para investor sebaiknya berpikir berpikir ulang sebelum menginvestasikan dana mereka di perusahaan terbesar milik kerajaan Saudi tersebut.

Perusahaan, yang dikatakan paling menguntungkan di dunia itu, pada hari Minggu mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mencatatkan sahamnya di pasar saham kerajaan,  The Saudi Stock Exchange Tadawul, pada bulan Desember.

Baca: Aramco Kehilangan Produksi Minyak Senilai 2 Milyar Dolar

Tetapi kurangnya detail informasi mengenai hal ini menjadi masalah besar tersendiri, dan membuat beberapa analis bersikap dingin. Mereka percaya ada banyak alasan mengapa investor internasional harus waspada.

1. Kurang Detail

Aramco mengatakan pada hari Minggu bahwa “harga penawaran akhir, jumlah saham yang akan dijual dan persentase saham yang akan dijual akan ditentukan pada akhir periode book-building.” Prospektus IPO perusahaan akan dirilis pada 9 November.

Dengan demikian, para analis dibiarkan berspekulasi mengenai keuntungan rincian penawaran, dan ini dapat menimbulkan perbedaan bagi minat investor.

“Ya, itu (IPO) telah dikonfirmasi tetapi pada saat ini mereka belum benar-benar memberi kami jadwal waktu kapan transaksi akan berlangsung atau selesai,” ujar David Lennox, analis sumber daya di Fat Prophets , kepada CNBC, pada hari Senin (04/11).

Laporan sebelumnya menyatakan, kerajaan akan mendaftarkan 1% hingga 2% saham Aramco di bursa saham lokalnya, dan kemudian akan mendaftarkan yang lain di bursa internasional, dengan total penjualan publik sekitar 5% dari perusahaan. Bursa yang jadi pilihan bisa di New York, London, Hong Kong, dan Tokyo, yang semuanya telah bersaing untuk pendaftaran internasional.

Baca: Media AS: Syok atas Serangan Aramco, Saudi Sambut Tawaran Damai Houthi

Lennox menambahkan, valuasi itu dapat berbeda bagi setiap investor. “Kami belum bisa memberikan valuasi, (meskipun) kami telah melihat angka yang cukup besar dari 1 triliun dolar hingga 2 triliun dolar AS. Kami pikir ini sekitar 1,4 triliun dolar sehingga anda dapat memilih,” katanya.

“Faktor lain yang tidak kita ketahui saat ini adalah, seberapa banyak yang akan mereka daftarkan? … Jadi ada banyak pertanyaan yang belum bisa kami jawab, sebelum seseorang  dapat mengatakan kami akan melihat bagaimana IPO ini berjalan, “katanya.

2. Pembagian Laba

IPO Aramco memang dinanti dalam beberapa tahun terakhir, tetapi telah ditunda di tengah volatilitas harga minyak, ketidakpastian valuasi, lokasi daftar saham dan peristiwa geopolitik, seperti serangan drone dan rudal Yaman pada September lalu.

Baca: Haaretz: Israel Takut Serangan Drone yang Mirip dengan Aramco di Saudi

Sejauh mana dividen akan dibagikan akan tergantung pada jumlah saham perusahaan yang ditetapkan untuk dilepas ke publik. “Kami mendapat jumlah dividen, tetapi kami tidak tahu jumlah sahamnya,” kata Lennox, mencatat bahwa “jika mereka menerbitkan beberapa jumlah saham maka jumlah dividen itu tidak akan jauh.”

Sementara itu, analis di Bernstein mencatat bahwa sulit untuk mengevaluasi perusahaan seperti Aramco, yang disamakan dengan perusahaan “minyak raksasa”.

3. Faktor Geopolitik

Faktor-faktor geopolitik, seperti Arab Saudi yang bersitegang dengan Iran, juga dapat meredam sentimen investor.

“Jika anda melihatnya dari perspektif investor internasional, jelas ada kekhawatiran,” kata Bob Parker, anggota komite investasi di Quilvest Wealth Management.

“Apakah anda ingin berinvestasi di wilayah di mana hubungan dengan Iran kurang baik?” tanyanya. “Kami juga memiliki risiko infrastruktur terkait (serangan drone dan rudal) beberapa bulan yang lalu, dan sebagian besar infrastruktur Saudi Aramco sedang rusak.”

Selain itu, Parker mengatakan valuasi mungkin juga menjadi faktor yang menambah kekhawatiran investor internasional.

“Investor internasional mungkin mengatakan baik, mungkin saya perlu diskon untuk menjamin investasi saya di Saudi Aramco. Tapi diskon itu sepertinya tidak ada,” katanya. Parker menambahkan bahwa dia juga percaya harga minyak akan mengalami tekanan ke bawah.

“Semua faktor yang saya pikir, berarti bahwa ini akan menjadi IPO yang sulit,” katanya.

4. Harga minyak

Harga minyak jatuh pada pertengahan 2014, di tengah melimpahnya pasokan global dan permintaan yang kurang memuaskan. Harga turun secara dramatis dan produsen minyak utama dunia seperti Arab Saudi, dan produsen OPEC lainnya memutuskan untuk mengurangi produksi guna membantu menstabilkan pasokan dan permintaan, dan juga harga.

Analis seperti Fat Prophets ‘David Lennox merasa, bahwa bisa jadi IPO ini sudah terlambat, “Kami pikir IPO ini mungkin terlambat beberapa tahun. Anda sekarang telah berada di AS, sebuah pesaing mapan yang memproduksi 12 juta barel minyak sehari, sedangkan beberapa tahun yang lalu itu belum ada,” kata Lennox.

“Ada banyak pertanyaan yang harus kita perhatikan dan lihat,” tambahnya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca