IRAK – Parlemen Irak pada Hari Minggu (01/12) menyetujui pengunduran diri Perdana Menteri Adel Abdul-Mahdi. Ia mengajukan pengunduran diri setelah Ayatollah Ali al-Sistani mendesak parlemen untuk “mempertimbangkan kembali” dukungan mereka untuk pemerintah yang berkuasa.
Legislator Irak menyetujui pengunduran diri Abdul-Mahdi selama sesi parlemen yang diadakan di ibukota, Baghdad, pada hari Minggu sore.
Baca: Analis: Arab Saudi Benci Melihat Kemesraan Iran-Irak
Administrasi Abdul-Mahdi diperkirakan akan mengambil peran sebagai juru kunci sampai blok terbesar di parlemen menyetujui kandidat baru untuk menggantikannya.
Pembicara Parlemen Mohammad al-Halbusi mengatakan bahwa Presiden Bahram Salih sekarang akan meminta blok politik terbesar di parlemen untuk mencalonkan perdana menteri berikutnya.
Baca: Pengunduran Diri PM Irak ‘Kemenangan Simbolis’ dan Kegagalan Plot AS-Zionis
Abdul-Mahdi mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa ia akan mengajukan pengunduran dirinya ke parlemen dalam menanggapi panggilan oleh ulama Syiah negara itu, yang mendesak anggota parlemen Irak untuk “mempertimbangkan kembali” pilihan mereka mengenai masa depan Irak.
“Menanggapi panggilan ini, dan untuk memfasilitasinya secepat mungkin, saya akan mengajukan kepada parlemen (untuk menerima) permintaan pengunduran diri saya dari kepemimpinan pemerintah saat ini,” bunyi sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh Abdul Mahdi pada hari Jumat. (ARN)
Sebar:
