arrahmahnews

Cuplikan VIDEO Terbaru Tunjukkan Situs Senjata Kimia Teroris di Douma

DOUMA – Sebuah rekaman video baru-baru ini dipublikasikan oleh Ruptly pada hari Minggu (1/12/2019), menunjukkan situs senjata kimia di dalam kota Douma.

Lokasi ini berada di pusat kota, whistleblower kemudian menyatakan tentang laporan yang disembunyikan oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

Pada 7 April 2018 teroris mengklaim bahwa pemerintah Suriah telah melakukan serangan kimia mematikan di Douma. Dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah mendorong Inggris, Prancis dan Amerika Serikat menyerang target yang mereka klaim sebagai gudang senjata kimia.

BacaMoskow: New York Times Sebar Hoax soal Serangan Rusia ke Kamp Pengungsi Suriah

Rekaman menunjukkan ruangan di dalam klinik di mana para korban serangan dirawat dan berbagai bagian kota hancur akibat pertempuran serta puing reruntuhan di jalan-jalan.

Utusan Rusia untuk OPCW pada Juli 2019, menyatakan bahwa “di Douma, sebuah provokasi dirancang dan dijalankan secara menyeluruh,” sejalan dengan tuduhan Rusia dan Suriah bahwa serangan itu dilakukan untuk membenarkan intervensi militer Barat.

Suriah dan Rusia menuduh bahwa laporan OPCW pada bulan Maret lalu telah diedit untuk membuat bukti serangan itu tampak lebih konklusif dan membenarkan serangan Barat.

BacaWikiLeaks Ungkap Dokumen OPCW Tentang Serangan Kimia Douma-Suriah

Email yang bocor dari dua ilmuwan yang dipekerjakan oleh OPCW muncul sejak insiden yang mengindikasikan bahwa organisasi itu salah mengartikan fakta dan menyederhanakan kesimpulan dalam laporan terakhirnya, yang diterbitkan pada Maret 2019, mengenai dugaan penggunaan senjata kimia di kota Douma pada April 2018.

Direktur jenderal OPCW Fernando Arias membela laporan dan menyebutnya “independen dan profesional.” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca