Irak – Ratusan warga Irak yang marah atas serangan AS ke markas pasukan Hashd al-Shaabi, masih mengepung dan melempari batu ke Kedutaan Besar AS di Baghdad di hari kedua pada Rabu (01/01) sementara pasukan keamanan mulai menembakkan gas air mata dan granat setrum untuk mengusir mereka.
Protes besar-besaran tanpa bukti yang dituduhkan Washington telah dirancang oleh Iran itu menandai perubahan baru dalam perang bayangan antara Washington dan Tehran di seluruh Timur Tengah.
Baca: PLIN-PLAN! Trump Sebut Tak Ingin Perang dengan Iran Pasca Ancaman Twitternya
Presiden AS Donald Trump, yang menghadapi pemilihan ulang pada tahun 2020, pada hari Selasa mengancam akan membalas terhadap Iran tetapi kemudian berubah dengan menyebut ia tidak ingin berperang dengan Iran.
Protes ini juga menimbulkan ketidakpastian atas berlanjutnya kehadiran pasukan AS di Irak. (ARN)