arrahmahnews

Detik Sebar Berita Hoaks “Iran Lockdown”

Detik Sebar Berita Hoaks "Iran Lockdown"

Jakarta Berita dari video Detik Flash pada tanggal 24 Maret 2020 dengan judul “Iran Akhirnya Memilih Lockdown Tekan Penyebaran Virus Corona”, yang isi keterangannya sebagai berikut, “Teheran mengikuti jejak negara tetangganya Irak dalam mengambil kebijakan mengunci negaranya untuk menekan penyebaran virus Corona. Iran mengambil langkah ini setelah jumlah yang meninggal akibat terinfeksi capai 1.812 orang”, ternyata tidak benar. Hingga saat ini pemerintah Republik Islam itu tidak memberlakukan Lockdown di kota manapun di Iran.

Berikut pernyataan Presiden Hassan Rouhani pada Hari Selasa (24/03) mengatakan bahwa jumlah kematian dan rawat inap di rumah sakit akibat infeksi coronavirus di Iran telah menurun.

Dalam pidatonya di sesi Markas Besar Pertempuran Nasional Virus Corona yang dikutip Tasnim, Rouhani mengatakan penerimaan rumah sakit di provinsi berbeda karena infeksi COVID-19 telah berkurang, dan ada juga kecenderungan penurunan angka kematian.

Kedua fakta ini adalah kabar baik yang menunjukkan bahwa langkah-langkah Iran dalam pertempuran dengan epidemi virus corona telah signifikan, presiden itu menambahkan.

Memuji staf medis dan kesehatan masyarakat atas pengabdian mereka untuk bertugas dalam upaya mengendalikan penyebaran virus korona, Rouhani mengatakan bahwa pengaturan harus dibuat untuk memberikan sistem kesehatan waktu yang diperlukan untuk perawatan pasien.

Baca Juga:

Menyoroti kebutuhan untuk memutus rantai penyakit menular, presiden mengatakan tidak boleh ada orang yang positif COVID-19 memiliki kebebasan bergerak di masyarakat. “Sangat penting bahwa seseorang yang terinfeksi virus corona di karantina selama 14 hari di rumah, di rumah sakit atau di ICU”.

Meski bukan Lockdown, Rouhani menjelaskan bahwa penutupan bisnis dan pertemuan yang selama ini sudah berlaku akan dimundurkan beberapa hari untuk kepentingan ini.

Baca Juga:

“Semua bisnis dan pertemuan yang sebelumnya kami umumkan ditutup hingga 1 April, disetujui oleh Satuan Tugas Nasional untuk ditutup hingga 3 April,” katanya sebagaimana dikutip Tehran Times.

Ia mengatakan bahwa pusat-pusat pendidikan dan akademik, di mana ada banyak orang, adalah di antara pusat-pusat yang harus ditutup. Tetapi supermarket harus tetap dibuka karena memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Presiden Iran itu berkata, “Kita harus menjaga jarak yang sesuai 2 meter, dan untuk menekan jumlah perjalanan dan kunjungan seminimal mungkin.”

Rouhani menambahkan, “Siapa pun yang telah melakukan perjalanan harus menerima SMS dan harus ditanyai jika mereka memiliki masalah, mereka harus diperiksa di tempat itu.” (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca