arrahmahnews

Wasekjen Hizbullah: Hari Pembebasan Lebanon Selatan Titik Balik Sejarah Kawasan

Wasekjen Hizbullah: Hari Pembebasan Lebanon Selatan Titik Balik Sejarah Kawasan

Lebanon – Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah menyatkan bahwa hari pembebasan Lebanon selatan dari pendudukan rezim Zionis (25 Mei 2000) sebagai titik balik dalam sejarah kawasan.

Menurut jaringan berita Al-Manar, Sheikh Naim Qassem mengatakan bahwa Hari seperti itu mengubah arah kawasan secara politis, budaya, dan jihad, “dan kita bergerak dari keputusasaan menuju harapan, dari menyerah menjadi perlawanan, dan dari penghinaan menjadi kemuliaan, dan kekalahan menuju  kemenangan”.

Baca Juga:

Ia menambahkan bahwa Hari Perlawanan dan Pembebasan Nasional Lebanon Selatan menunjukkan  ketidaksempurnaan tentara Zionis, yang berkat solidaritas segitiga ‘Tentara, Bangsa dan Perlawanan’ berhasil diatasi. Berbagai peristiwa yang terjadi itu juga membuktikan bahwa negara-negara adidaya memiliki sikap pro-Israel dan karenanya adalah mustahil untuk mempercayai sebuah solusi di bawah pengawasan Amerika Serikat dan Barat, karena mereka sendiri adalah penyebab keberadaan rezim Israel dan pendudukannya, dan mereka mendukung agresi dan perampasan tanah Palestina oleh rezim ini.

Pejabat senior Hizbullah itu juga mengatakan bahwa perlawanan dan pembebasan membuka pintu menuju kemenangan di Lebanon dan Palestina dan kawasan melawan Israel dan rencana Amerika Serikat serta boneka ISIS-nya, dan menciptakan generasi yang tidak akan menyerah pada musuh dan pantang menyerah.

Baca Juga:

Ia menambahkan: “Perlawanan berusaha membangun negara, menyelesaikan urusan rakyat, menyebarkan keadilan di antara warga dan memindahkan negara dari ekonomi rente ke ekonomi produktif dan memerangi korupsi serta supremasi hukum.”

Wakil sekretaris jenderal Hizbullah itu mengatakan: “Kita masih berada di jantung pertempuran dan bahayanya adalah ancaman nyata bagi Palestina, Lebanon, dan kawasan, sehingga perlawanan harus berada pada tingkat kesiapan tertinggi”.

Rezim Zionis yang menduduki setengah dari Lebanon pada tahun 1982, pada 25 Mei 2000 dipaksa mundur oleh gerakan perlawanan Lebanon, dan hari ini dikenal sebagai Hari Perlawanan dan Pembebasan. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca