Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa Amerika Serikat terlibat dalam perang terhadap Yaman. Bukan lagi rahasia bahwa AS berkontribusi dalam mendukung pasukan koalisi dengan senjata, logistic, bantuan intelijen dan partisipasi langsung.
Bukti baru partisipasi AS yang diungkap oleh Angkatan Bersenjata Yaman, yang telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah menemukan sejumlah besar senjata AS di provinsi Al-Baida dengan logo USAID, selama operasi militer baru-baru ini.
BACA JUGA:
- AS Tutupi Skandal Senjata USAID di Yaman dengan Tuduh Iran
- TERBONGKAR! AS Pasok Senjata untuk Rezim Riyadh di Yaman
Angkatan Bersenjata mengungkapkan bahwa USAID mendukung dan mendanai organisasi-organisasi di Yaman untuk mengumpulkan informasi rahasia dengan kedok kegiatan kemanusiaan. Militer Yaman juga menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak hanya mendukung koalisi militer, logistik, dan intelijen dalam perang dan agresi terhadap Yaman, bahkan mereka membuat organisasi dengan kedok kemanusiaan, dan partisipasi militer secara langsung seperti US Agency for International Development.
Apa yang terungkap memperkuat klaim Yaman, yang telah lama menegaskan bahwa AS berdiri di belakang koalisi melawan Yaman dengan mempersenjatai dan menetapkan tujuan serta melindungi koalisi secara politik dan moral atas kejahatan mereka yang mengerikan terhadap rakyat Yaman. AS juga berdiri di balik kelanjutan perang dan blokade dengan mendukung alat-alatnya di wilayah tersebut: Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), serta mendorong mereka untuk mengimplementasikan agenda dan kebijakannya, serta untuk melayani kepentingan Zionis.
BACA JUGA:
- Video: Yaman Pamerkan Senjata AS yang Disita dari Koalisi Saudi
- AS Evakuasi Puluhan Diplomat dari Saudi karena Takut Corona atau Rudal Yaman?
Secara umum, peran AS dalam perang Yaman terbukti mulai sejak deklarasi perang, baik melalui fakta dan data atau melalui pernyataan-pernyataan kepemimpinan Amerika dan pengakuan eksplisitnya terhadap hal ini. Dewan Perwakilan Rakyat AS sebelumnya telah menyetujui rancangan undang-undang untuk menghentikan dukungan militer AS terhadap agresi yang dipimpin Saudi, dan menuntut pemerintah Donald Trump untuk menarik pasukan AS yang ikut serta dalam perang yang sedang berlangsung di Yaman setelah pembicaraan mengenai kesepakatan-kesepakatan bernilai miliaran dolar dalam memasok senjata, bom, sistem pertahanan rudal dan pelatihan militer untuk tentara Saudi dan Emirat.
Senjata yang mengalir dari AS dan negara-negara Eropa, termasuk Inggris, berkontribusi dalam memperpanjang perang yang telah berlangsung selama lebih dari 5 tahun, dan telah menyebabkan kerusakan luar biasa dan ratusan ribu korban sipil. Praktik-praktik ini sebelumnya dikritik oleh laporan yang dikeluarkan oleh Kelompok Ahli PBB tentang Pemantauan Pelanggaran Hak Asasi Manusia, yang menyebutkan pihak-pihak yang menjual senjata, terutama Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, serta menganggap langkah ini sebagai kelanjutan mendukung konflik di Yaman.
BACA JUGA:
- Inggris Latih Para Pilot Jet Tempur Saudi untuk Bombardir Warga Yaman
- 5 Hari Perang Hebat, Milisi Pro Saudi Keok Ditangan Pasukan Sarung Yaman
Lebih dari sekali, informasi dan bukti mengkonfirmasi sifat partisipasi Amerika, termasuk kedatangan peralatan dan senjata buatan AS di kapal Saudi ke pelabuhan Aden beberapa bulan lalu, yang melipatgandakan dukungan Washington untuk koalisi melalui penawaran senjata untuk Riyadh dan Abu Dhabi serta partisipasi langsung dalam perang. Selain itu, menurut pengakuan sebelumnya dari Departemen Pertahanan AS, Amerika memiliki pasukan di Yaman yang membantu dalam operasi logistik dan intelijen serta dalam mengamankan perbatasan Saudi. (ARN)
Sumber: English.Almasirah.net