Analisa

Pengamat Politik; Agresi Saudi ke Yaman, Gagal Total

IMG-20150509-WA0014

Arrahamhnews.com – Beirut,  Ibrahim Mousavi, seorang pengamat politik dari Beirut, Libanon, menyatakan bahwa Saudi tak memperoleh hasil apapun dalam agresinya ke Yaman Jum’at, 8/5.

Pernyataan Ibrahim Mousavi ini diungkapkannya dalam sebuah wawancara yang diadakan oleh press tv. Wawancara tersebut membahas tentang pengajuan 5 hari gencatan senjata oleh Saudi Arabia, kamis kemarin, yang kemudian berujung pengumuman gencatan senjata sehari kemudian.

Menurut Mousavi, Saudi tidak serius dalam ucapannya tentang gencatan senjata, sama dengan yang mereka lakukan April lalu dengan menamai operasi itu operasi “Pemulihan Harapan”.

Hal ini dikarenakan, disaat Saudi mengumumkan gencatan senjata, dan menamainya operasi Pemulihan Harapan, disaat itu pula Saudi justru meningkatkan agresinya yang offensif terhadap masyarakat sipil Yaman, termasuk pembantaian di sekolah-sekolah dan pemukiman sipil melalui jet-jet tempur.

“Saat anda berbicara mengenai pemulihan harapan, tahukah apa itu pemulihan harapan? Mereka justru menghancurkan semua harapan, mereka menghabisi dan meruntuhkan semua harapan,” ungkap Mousavi pada presstv.

Mengenai balasan dari Yaman, yang kemudian diikuti keberhasilan pejuang Yaman di Najran dimana hal itu mungkin akan memancing Saudi melakukan serangan darat,  Mousavi mengatakan hal itu hampir-hampir tidak mungkin.   Kegagalan Saudi meyakinkan Mesir dan Pakistan adalah sinyal kelemahan persiapan Saudi untuk bisa melakukan serangan darat.

“Saya tidak percaya pemerintah Saudi siap untuk mengirimkan pasukannya, kita sangat tahu serangan balasan dari masyarakat Yaman adalah semacam tindakan bela diri. Hal itu adalah semacam simbol reaksi bahwa mereka tidak akan menerima penindasan dari pemerintah Saudi. Simbol bahwa mereka akan tetap bertahan, tidak perduli seberapa besar Saudi mencoba, seberapa kuat Saudi menekan dengan gempurannya  melalui serangan udara,   semua itu  tidak akan menggoyahkan rakyat Yaman untuk memperoleh kemerdekaannya kali ini.”

Bagi Mousavi, rakyat Yaman sudah banyak berkorban, mereka telah kehilangan banyak hal menyangkut infrastuktur. Senjata mereka adalah tekad, kehendak kuat, dan kemauan tinggi untuk menjadi bangsa yang merdeka.  Dan ini adalah saat untuk mengatakan “cukup sudah!” kepada Saudi yang selalu mengintervensi urusan dalam negeri Yaman.

Mousavi menyatakan bahwa Saudi harus membayar mahal untuk agresinya. Mereka bahkan tak bisa mencapai hasil paling sederhana dari agenda yang telah mereka rancang.

“Apakah mereka berhasil menyingkirkan Ansarullah dan komitenya beserta tentara-tentaranya? Apakah mereka berhasil memulihkan kedudukan Abd Rabbuh Mansour Hadi kembali ke Yaman? Mereka tak bisa melakukan apapun, dan saya percaya mereka hanya berusaha berpindah-pindah dari satu cabang ke cabang lain dari pohon tinggi yang berusaha mereka naiki.

Mungkin mereka perlu beberapa waktu sebelum  mengerti dan benar-benar menyadari bahwa mereka sudah terlalu jauh dari realitas, meskipun nantinya itu juga tidak akan bisa menolong apa-apa. Hal ini hanya akan menjadi perang panjang dan terbuka yang akan memperdalam luka kedua Negara sebagai akibat serangan-serangan offensive Saudi terhadap rakyat Yaman,” ungkap Mousavi. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca