arrahmahnews

Kisah Mantan Anggota ISIS “TOBAT”

Ankara, Arrahmahnews.com – Mantan anggota kelompok teroris Takfiri ISIS mengecam kejahatan tidak manusiawi yang dilakukan para ekstremis kelompok itu di Suriah, dan mengatakan bahwa kelompok teroris itu “tidak memiliki kesamaan” dengan agama suci Islam.ARN001200400151131237_Fatwa_Jihad_ISIS_Ancam_NKRI


Dalam sebuah wawancara kolektif dengan jaringan NDR dan WDR serta koran Süddeutsche Zeitung, Jerman, mantan anggota ISIS, bernama Ebrahim B. dan sekarang berada dalam tahanan Jerman setelah kembali dari Suriah, memaparkan cobaan “mengerikan” selama menjadi anggota ISIS.

“Dunia harus tahu … yang sebenarnya,” kata Ebrahim, seraya menekankan bahwa ISIS “tidak ada hubungannya dengan Islam.”

Ebrahim, keturunan Tunisia yang berimigrasi ke Jerman bersama dengan keluarganya tahun 1970-an, menjelaskan perjalanannya dari Eropa menuju Suriah dan bagaimana mereka berhasil memasuki negara Arab yang didera kekerasan itu melalui Turki.
Mantan anggota ISIS ini meninggalkan Jerman pada Mei 2014 untuk bergabung dengan teroris yang aktif di Suriah bersama dengan seorang temannya bernama Ayoub B. Keduanya tiba di Turki dan melintasi perbatasan menuju Suriah dengan bantuan agen ISIS.

Mereka diberitahu di perbatasan Suriah bahwa tentara Turki bersekongkol, dan bahwa mereka akan menembak, “namun hanya tembakan ke udara.”

Setibanya di Suriah, para teroris ISIS menawarkan mereka sebuah rumah namun menyita paspor dan ponsel mereka sehingga tidak bisa melarikan diri, kata Ebrahim.

Dijelaskannya bahwa ISIS menggunakan teknik keresahan untuk membuat anasirnya tetap dalam barisan, seraya menyinggung bagaimana komandan ISIS sesekali memenggal sesama militan atas tuduhan spionase.

“Mereka membawa mayatnya ke kami di kamar kami, dan meletakkan kepalanya di atas tubuhnya, untuk menakut-nakuti kami” tutur Ebrahim.

Para teroris ISIS membujuk Ebrahim dan Ayoub untuk tetap di Suriah dengan janji mobil mewah dan perempuan.

Beberapa bulan kemudian, Ebrahim kembali ke Jerman setelah ia menyadari bahwa kehidupan di bawah ISIS “hanya kekejaman.” Dia ditahan atas tuduhan teror pada bulan November 2014. Ayoub juga ditangkap aparat Jerman beberapa bulan kemudian.

ISIS terlibat dalam kejahatan keji terhadap semua kelompok agama, termasuk Muslim Syiah dan Sunni serta Kristen dan etnis Kurdi di wilayah yang mereka kuasai. [PressTV]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca