Arrahmahnews.com, SANA’A – Serangan hari Jum’at di Taiz menyebabkan 7 anak meninggal, menjadikan 27 anak-anak terbunuh dan terluka dalam peningkatan kekerasan baru-baru ini di dekat Sanaa dan di Taiz selama 10 hari terakhir. Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore, mengumumkan hal ini dalam sebuah pernyataan, menekankan tak ada tempat aman bagi anak-anak di Yaman.
“Tujuh anak berusia antara 4 dan 14 tahun tewas pada hari Jumat dalam serangan di distrik Mawiyah, di kota Taiz, Yaman selatan,” kata pernyataan itu.
“Serangan ini menyebabkan sejumlah 27 anak telah terbunuh dan terluka dalam eskalasi kekerasan baru-baru ini di dekat Sanaa dan di Taiz selama 10 hari terakhir. Ini baru angka-angka yang dapat dikonfirmasi oleh PBB; angka sebenarnya cenderung lebih tinggi, ”tambahnya.
Baca: Menkes Yaman: Blokade Saudi Hambat Bantuan Kemanusiaan
“Tidak ada tempat yang aman untuk anak-anak di Yaman. Perang terhadap Yaman menghantui mereka di rumah, sekolah, dan taman bermain mereka, ”tambah pejabat UNICEF itu.
“Kami, sekali lagi, mendesak mereka yang memiliki pengaruh atas perang ini untuk melindungi anak-anak setiap saat dan menjaga mereka dari bahaya. Serangan terhadap infrastruktur sipil harus dihentikan dan seruan untuk perdamaian di Yaman harus diperhatikan, ”katanya.
Baca: Abdulsalam: Pembantaian Ta’iz Perpanjang Catatan Kriminal Koalisi Saudi atas Rakyat Yaman
Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya meluncurkan agresi brutal terhadap Yaman pada 26 Maret 2015, dengan tujuan membawa bekas pemerintah negara itu, yang adalah sekutu Riyadh, untuk kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah. Sementara Riyadh telah gagal memenuhi tujuannya, perang yang dipimpin Saudi sejauh ini telah merenggut nyawa dan melukai ratusan ribu warga Yaman. (ARN)