Afrika

Ngerinya Ledakan Bom di Ibukota Somalia, Korban Tewas Melonjak hingga 230 Jiwa

Senin, 16 Oktober 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, MOGADISHU – Jumlah korban tewas akibat ledakan pada hari Sabtu (14/10) di ibukota Somalia, Mogadishu, dilaporkan meningkat menjadi 230 orang. Presiden negara tersebut menyalahkan kelompok teror al-Shabaab atas serangan tersebut. Media lokal melaporkan jumlah korban terus meningkat dengan mengutip informasi dari sumber medis.

Baca: ‘Perang Melawan Teror’ AS di Afrika dan Timur Tengah Tinggalkan Pembantaian, Penyakit dan Kelaparan

Sementara itu juru bicara walikota Mogadishu mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang terbunuh oleh ledakan tersebut.

Sebuah ledakan terjadi di distrik Mogadishu di Hodan setelah sebuah bom truk meledak di depan Hotel Safari pada hari Sabtu. Sebelumnya pada hari itu, media melaporkan ada lebih dari 80 kematian.

Menurut saluran TV i24news, Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed mengumumkan tiga hari berkabung nasional sehubungan dengan serangan tersebut.

“Ini adalah serangan mengerikan yang dilakukan oleh al-Shabaab terhadap warga sipil tak berdosa yang tidak menargetkan pejabat pemerintah Somalia tertentu. Itu menunjukkan betapa kejamnya unsur-unsur kekerasan ini, yang menargetkan tanpa perbedaan orang-orang yang tidak bersalah yang mengurus bisnis mereka sendiri,” presiden Somalia itu seperti dikutip oleh penyiar.

“Kami mengumumkan tiga hari berkabung untuk korban yang tidak bersalah, bendera akan dikibarkan setengah tiang. Waktunya untuk bersatu dan berdoa bersama. Terror tidak akan menang,” kata Mohamed, di akun Twitter resmi kepresidenan Somalia, Minggu (15/10).

Baca: Kudeta Terselubung AS di Brazil, Venezuela, Afrika Selatan

Ia juga mendesak warga untuk membantu mereka yang terkena dampak dari serangan tersebut. “Saya meminta semua warga negara untuk keluar, memberikan bantuan, menyumbangkan darah, dan menghibur orang yang berduka. Mari kita selesaikan ini bersama,” jelas Mohamed.

Ledakan tersebut digambarkan oleh warga Mogadishu sebagai ledakan paling kuat yang pernah mereka saksikan selama bertahun-tahun.

Al Shabaab sendiri belum mengeluarkan pengakuan bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut. Layanan darurat harus bekerja sampai larut malam untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di reruntuhan bangunan yang hancur.

Walikota Mogadishu, Thabit Abdi Mohammed, meminta penduduk setempat untuk menyumbangkan darah karena rumah sakit kehabisan darah.

“Saya meminta orang-orang Somalia untuk mengunjungi rumah sakit kota dan menyumbangkan darah. Tolong, datang untuk menyelamatkan saudara kita,” ujarnya.

Serangan bom truk tersebut terjadi 48 jam setelah menteri pertahanan dan panglima militer negara itu mengundurkan diri dari jabatan mereka tanpa penjelasan. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca