Amerika

Rayuan Ketakutan Trump “AS Ingin Jadi Teman Baik Iran”

Donald Trump

Arrahmahnews.com, WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menjadi “sahabat terbaik” Iran dan bahwa republik Islam itu bisa menjadi negara “kaya” jika negara itu berhenti menginginkan senjata nuklir, meski Kepemimpinan Iran telah berulang kali menyatakan penentangan keras mereka terhadap pengembangan dan penggunaan senjata nuklir.

“Mereka tidak akan memiliki senjata nuklir. Kami tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir,” kata Trump kepada wartawan di luar Gedung Putih pada hari Sabtu (22/06).

“Ketika mereka setuju untuk itu, mereka akan menjadi negara kaya. Mereka akan sangat bahagia, dan saya akan menjadi sahabat mereka. Saya harap itu terjadi,” tambahnya.

Baca: IRGC: Iran Tidak Segan Tembak Drone AS Jika Ulangi Pelanggaran

Mengomentari pernyataan Trump, analis dan aktivis politik Amerika Myles Hoenig mengatakan, “Bagaimana mungkin menyingkirkan sesuatu (senjata nuklir) yang anda bahkan tidak pernah memulainya.”

“Kami benar-benar melihat di Gedung Putih Trump ada pemisahan antara mereka yang mempromosikan perang dan mereka yang mencari pendekatan yang lebih damai,” katanya.

“Sungguh ironis bahwa Trump dipandang sebagai pembawa damai, karena ia menyambut dan bahkan mendorong pidato kebencian di sini di rumah dan diarahkan pada orang lain di luar AS (imigran, misalnya),” katanya kepada Press TV.

Baca: Kepala Intelijen Saudi Lobi Inggris untuk Serang Iran

“Tetapi kita juga harus mempertanyakan kemampuan penalarannya karena semua sekutu mendukung perjanjian nuklir Iran dan ia telah menarik AS keluar darinya karena argumen yang kontradiktif. Apakah dia tidak dapat memahami realitas Iran mematuhi perjanjian atau dia, seperti semua presiden sebelumnya diseret ke dalam perang oleh kekuatan yang lebih kuat?” tanyanya.

Trump pada awalnya mengeluarkan serangkaian ancaman terhadap Iran, menjanjikan pembalasan atas ditembak jatuhnya drone tercanggih AS, RQ-4 Global Hawk, yang terbang di atas perairan Iran.

Baca: Atwan: Trump Buat Kesalahan Besar dengan Kerahkan Drone ke Iran

Trump bersikeras bahwa dronenya terbang di atas perairan Internasional, namun koordinat GPS yang dikeluarkan oleh Iran menunjukkan drone itu berada delapan mil dari pantai negara, yang berarti di dalam jarak 12 mil laut dari pantai, yang merupakan perairan teritorial Iran.

New York Times melaporkan bahwa Trump bahkan sudah mengeluarkan perintah serangan kepada Iran pada Kamis malam, namun segera membatalkannya beberapa saat kemudian.

“Operasi itu sedang dalam tahap awal ketika dibatalkan,” kata Times, mengutip pernyataan apa yang mereka sebut sebagai pejabat senior administrasi Trump. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca