Arrahmahnews.com, Caracas – Di tengah meningkatnya ketegangan di Teluk Persia, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengecam kehadiran Washington sebagai penyebab “ketidakamanan dan ketidakstabilan” global.
“Amerika Serikat menciptakan ketidakamanan dan ketidakstabilan di mana pun mereka menginjakkan kaki. Hari ini, kehadiran AS menciptakan rasa tidak aman di Teluk Persia, Timur Tengah, di Amerika Latin dan Selatan, “kata Zarif saat tiba di ibukota Venezuela, Caracas, Sabtu (20/07).
Menlu Iran itu akan menghadiri pertemuan tingkat menteri untuk Gerakan Non-Blok (GNB) di negara itu sebelum melakukan perjalanan ke Nikaragua dan Bolivia untuk pertemuan bilateral.
Baca: Analis Amerika: Kebijakan Luar Negeri Trump Oportunistik, Sinis dan Munafik
Berbicara di Caracas, Zarif mengatakan bahwa ia “tidak tahu tempat di dunia di mana kehadiran AS berkontribusi pada stabilitas disana.”
“Ke mana pun mereka pergi, mereka telah menyebabkan peningkatan tekanan pada populasi [di wilayah itu] dan meningkatnya ekstremisme dan terorisme,” tambahnya.
Di tengah-tengah Washington mengumumkan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Teheran, kehadiran AS di kawasan, khususnya Teluk Persia, telah menyebabkan lonjakan ketegangan di kawasan.
Seminggu setelah Amerika Serikat mengumumkan penambahan pasukan ke Teluk Persia pada awal Mei, empat kapal tanker minyak disabotase di pelabuhan laut Fujairah, UEA.
Baca: Sekjen Hizbullah: Jika Perang Lawan Iran Terjadi, AS Takkan Sanggup Mengakhiri
Pada awal Juni, dua tanker minyak lainnya rusak akibat ledakan di Teluk Oman. Akhir bulan itu, Iran menembak jatuh pesawat mata-mata multi-juta dolar AS setelah melanggar wilayah udaranya.
Pada hari Kamis, Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa sebuah pesawat tak berawak Iran telah ” dihancurkan” setelah terbang dalam jarak 900 meter dari kapal Angkatan Laut AS.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran kemudian menolak klaim tersebut, menerbitkan rekaman yang membongkar kebohongan Washington. (ARN)
Sebar:
