Amerika

Trump Beri Pengampunan 2 Penjahat Perang AS

Trump Beri Pengampunan 2 Penjahat Perang AS

Arrahmahnews.com, Amerika Serikat Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat (15/11) memberi pengampunan kepada dua perwira Angkatan Darat AS yang didakwa melakukan kejahatan perang di Afghanistan dan memerintahkan agar pangkat komandan pleton Angkatan Laut SEAL yang semula dicopot dari seorang perwira akibat kejahatan perang di Irak, dikembalikan. Suatu langkah yang menurut para kritikus akan merusak keadilan militer dan mengirim pesan bahwa kekejaman di medan perang bisa ditoleransi.

Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump memberikan pengampunan penuh kepada Letnan Satu Clint Lorance dan Mayor Mathew Golsteyn, dan memerintahkan agar pangkat Edward Gallagher sebelum ia dinyatakan bersalah dalam pengadilan militer tahun ini dipulihkan.

Baca: Analis: Trump Penjahat Perang dan Seorang Gangster

“Selama lebih dari dua ratus tahun, presiden telah menggunakan wewenang mereka untuk menawarkan kesempatan kedua kepada individu yang layak, termasuk mereka yang berseragam yang telah melayani negara kita. Tindakan ini sesuai dengan sejarah panjang ini,” kata pernyataan itu sebagaimana dikutip Reuters.

Seorang juru bicara Pentagon mengatakan bahwa Departemen Pertahanan memiliki kepercayaan terhadap sistem peradilan militer.

Baca: Zarif: Pembalasan Iran atas “Terorisme Ekonomi” dan Pemerasan AS Diluar Dugaan Trump

“Presiden adalah bagian dari sistem peradilan militer sebagai Panglima Tertinggi dan memiliki wewenang untuk mempertimbangkan hal-hal semacam ini,” kata juru bicara itu.

Pada 2013, jaksa menuduh Lorance secara ilegal memerintahkan penembakan fatal dua pria bersepeda motor saat berpatroli di provinsi Kandahar, Afghanistan. Dia dinyatakan bersalah atas dua tuduhan pembunuhan.

Tahun lalu, Golsteyn, seorang Baret Hijau Angkatan Darat, didakwa membunuh seorang lelaki Afghanistan saat pengerahan tentara AS tahun 2010 ke Afghanistan.

Baca: Kematian Baghdadi Senjata Trump Amankan Imperialisme AS di Timur Tengah

Gallagher, pemimpin peleton tim SEAL, dituduh melakukan berbagai kejahatan perang ketika ditugaskan di Irak pada tahun 2017.

Pada bulan Mei, Trump berbicara tentang bagaimana ia mempertimbangkan pengampunan untuk pasukan AS yang dituduh melakukan kejahatan perang, sebuah langkah yang ia akui akan menjadi kontroversial tetapi ia mengatakan dibenarkan karena mereka telah diperlakukan “tidak adil.” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca