Amerika

Trump Batalkan Lockdown New York Meski Kasus Covid-19 Membludak

Trump Batalkan Lockdown New York Meski Kasus Covid-19 Membludak

Amerika Serikat – Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia tidak akan mengenakan karantina di wilayah New York untuk membatasi penyebaran wabah koronavirus, meski wilayah itu terkena dampak paling keras Covid-19 di AS.

“Karantina tidak akan diperlukan,” bunyi pengumuman Trump di Twitter pada hari Sabtu (28/03), saat jumlah kematian di AS telah melewati angka 2.100.

Baca Juga:

Amerika Serikat sekarang telah mencatat lebih dari 122.000 kasus penyakit menular ini, terbanyak di antara negara mana pun di dunia.

Sebelumnya pada hari yang sama, Trump mengatakan bahwa ia mempertimbangkan untuk memberlakukan karantina di New York, New Jersey dan Connecticut sehubungan dengan pandemi virus corona yang menyebar di seluruh negeri.

Trump mengatakan pada Sabtu sore bahwa ia mungkin memberlakukan larangan perjalanan masuk dan keluar dari New York dan sebagian New Jersey dan Connecticut, pusat wabah AS, untuk melindungi negara-negara bagian lain yang belum menanggung beban. Dia hanya memberikan sedikit perincian.

Para kritikus segera menyebut gagasan itu tidak bisa dijalankan, dengan mengatakan itu akan menyebabkan kekacauan di wilayah yang berfungsi sebagai mesin ekonomi Amerika Serikat bagian timur itu, yang menyumbang 10 persen dari populasi dan 12 persen dari PDB.

Baca Juga:

Beberapa jam kemudian, Trump membatalkan gagasan itu, dengan mengatakan ia malah akan meminta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS untuk mengeluarkan “Larangan Perjalanan yang Kuat” yang akan dikelola oleh gubernur tiga negara bagian.

CDC kemudian memperingatkan penduduk negara bagian itu untuk tidak melakukan perjalanan domestik yang tidak penting selama 14 hari. Dikatakan peringatan itu tidak berlaku untuk karyawan “industri infrastruktur kritis” termasuk truk, kesehatan masyarakat dan jasa keuangan.

Itu adalah perubahan kebijakan terbaru dari Trump, yang enggan meminta perusahaan-perusahaan AS untuk memproduksi pasokan medis yang sangat dibutuhkan, terlepas dari permintaan gubernur dan pekerja rumah sakit.

Tes untuk melacak kemajuan penyakit juga masih sedikit, meskipun Gedung Putih berulang kali berjanji bahwa tes itu akan tersedia secara luas.

Meskipun Trump tampaknya memilih untuk tidak memaksakan pos pemeriksaan di jalan raya dan bandara yang mengarah ke New York, beberapa negara bagian telah memberlakukan pembatasan mereka sendiri. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca