TEHRAN – Kementerian luar negeri Iran pada hari Minggu menuntut Gedung Putih untuk menghentikan intimidasi terhadap para demonstran dan mendengarkan suara rakyat Amerika.
“Gagal menepati janjinya untuk menghentikan pemborosan uang pada petualangan di Timur Tengah dan terlibat dalam krisis Covid-19 yang dibuatnya sendiri, rezim AS sekarang mempekerjakan tentara, anjing-anjing ganas dan senjata untuk mengintimidasi para pengunjuk rasa,” tulis kementerian luar negeri Iran pada akun twitter resminya.
Kemenlu Iran menggarisbawahi perlunya AS untuk “mendengarkan rakyatnya dan mengubah kebijakannya yang bangkrut”.
Baca:
- Sejumlah Seleb Hollywood Turun ke Jalan Protes Kematian George Floyd
- Polisi Sasar Para Jurnalis Peliput Demo Kematian George Floyd, Salah Satunya Buta Permanen
Failed to keep its promise of stopping wasting money on foreign adventurism & embattled in a Covid19 crisis of its own making,US regime now employs army, 'vicious dogs & ominous weapons' to intimidate protesters. Instead, US should listen to its ppl & change its bankrupt policies pic.twitter.com/S0340ot72Y
— Iran Foreign Ministry 🇮🇷 (@IRIMFA_EN) May 31, 2020
Pada malam kelima kerusuhan di Minneapolis, para pemrotes mendapat tanggapan yang lebih agresif.
Para pengunjuk rasa yang turun ke jalan-jalan di Minneapolis untuk malam kelima berturut-turut pada hari Sabtu mendapat tanggapan yang lebih keras dari petugas polisi dan pasukan Garda Nasional, ketika demonstrasi meningkat di puluhan kota di seluruh negara bagian – luapan kemarahan nasional dipicu oleh kematian seorang pria kulit hitam dalam tahanan polisi.
Some don't think #BlackLivesMatter.
To those of us who do: it is long overdue for the entire world to wage war against racism.
Time for a #WorldAgainstRacism. pic.twitter.com/06p1LmmwgF
— Javad Zarif (@JZarif) May 30, 2020
Segera setelah jam malam mulai berlaku, polisi di Minneapolis mulai menangkap pengunjuk rasa dan menembakkan gas air mata dan proyektil lainnya ke arah kerumunan, sementara Garda Nasional menggunakan helikopter untuk memadamkan api yang membakar sejumlah kantor dan mobil polisi.
Mobil polisi terbakar, jalan bebas hambatan terhalang, jendela pertokoan luluh lanta dan pihak berwenang mengerahkan gas air mata dan bahkan peluru karet. Beberapa provinsi mengaktifkan Garda Nasional dan jam malam diberlakukan di beberapa kota besar, termasuk Atlanta, Chicago, Louisville, Denver, Miami dan Milwaukee. (ARN)