Amerika

Kepala USPACOM Peringatkan Migrasi ISIS ke Asia

Minggu, 30 Juli 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON – Meskipun ISIS perlahan dilumpuhkan di Timur Tengah, perang melawan kelompok teroris dan ideologinya belum berakhir, mereka hanya pindah ke Pasifik, kata kepala pasukan AS di Pasifik pada hari Jumat. (Baca juga: Indonesia Peringkat Kedua Dalam Jumlah Militan ISIS yang Ditangkap di Turki)

Berbicara di Forum Militer Amerika Serikat di Washington, DC, kepala Komando Angkatan Laut Pasifik AS, Harry Harris mengatakan bahwa penyebaran ISIS ke Filipina adalah satu dari tiga ancaman utama yang dihadapi wilayah tersebut (yang lainnya adalah penumpukan militer China di Selatan Laut Cina dan Korea Utara yang terus mengembangkan nuklirnya).

Pendudukan brutal kota Marawi di bulan Mei oleh kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS harus menjadi perhatian khusus bahwa Pasifik menghadapi ancaman baru, Harris menyatakan.

“Teroris ini (dengan kelompok Maute dan Abu Sayyaf) menggunakan taktik tempur yang pernah kami lihat di Timur Tengah … ini adalah pertama kalinya pasukan (ISIS) bersatu untuk berjuang dalam skala seperti ini di wilayah ini”, dia berkata. (Baca juga: Aliran Dana ISIS Marawi ke Indonesia Terdeteksi PPATK)

“Jadi jelas bahwa pejuang asing menyampaikan ideologi, sumber dan metode mereka kepada generasi penerus lokal,” lanjutnya. “Marawi harus menjadi panggilanl dan seruan untuk setiap negara di kawasan Indo-Asia Pasifik.”

Pertempuran Marawi, yang sedang berlangsung, sejauh ini telah menewaskan hampir 650 orang, menurut EFE, dengan lebih dari 470 gerilyawan tewas, 114 tentara dan 45 warga sipil. Puluhan warga sipil yang mengungsi telah meninggal karena penyakit.

Seiring diusirnya ISIS dan kelompok teroris lainnya dari wilayah asalnya di Timur Tengah dan Afrika Utara oleh usaha koalisi di sana, mereka akan beralih ke bagian lain dunia, Harris memperingatkan, laporan Military.com. “Radikalisasi, senjata api dan teroris yang mengungsi akan mengilhami pejuang baru di Indo-Asia Pasifik,” kata Harris. (Baca juga: Wakil Kanselir Jerman; Wahabisme Sumber Ideologi ISIS dan Terorisme di Dunia)

Dan tidak akan lama sebelum kehadiran mereka dirasakan. Dia mengatakan bahwa Isnilon Hapilon, mantan pemimpin kelompok Islamis Abu Sayyaf, yang diberi nama “Emir untuk semua Pasukan Negara Islam di Filipina” oleh ISIS pada bulan April 2016. Setahun kemudian, Abu Sayyaf dan Maute cukup kuat, cukup berani dan cukup bersenjata dan terlatih untuk melakukan perang berdarah melawan angkatan bersenjata Filipina untuk menguasai seluruh kota.

“Kami semua mengingatkan bahwa (ISIS) adalah ancaman global yang sesungguhnya,” kata Harris.

Sebagai ancaman global, ini akan membutuhkan respon global, laksamana tersebut menyarankan. Dia menunjuk pada dukungan berkelanjutan AS untuk militer Filipina dan pengiriman dua pesawat pengintai baru-baru ini ke negara tersebut untuk membantu menemukan kelompok teroris. Dia juga menyarankan agar Jepang, Australia, India dan AS harus mempertahankan rezim pelatihan militer kooperatif mereka.

“Hanya melalui kerja sama multilateral dan multinasional, kita bisa memberantas (ISIS) dan organisasi ekstremis lainnya sebelum menyebar,” kata Harris. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca