Amerika

Rusia Tak Terima Tindakan Ilegal AS Terhadap Misi Perdagangannya

Senin, 04 September 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Pemerintah Rusia menyatakan keberatan dan penyesalan mendalam atas aksi AS yang secara paksa melakukan pemeriksaan ilegal di gedung misi perdagangan Rusia di Washington. Sekretaris pers presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan hal ini pada hari Minggu (03/09), menambahkan bahwa hubungan Rusia-AS terus menurun karena tindakan-tindakan semacam ini.

Baca: MEMANAS! Rusia Kecam Langkah AS Tutup Konjennya di San Fransisco dan New York

“Dengan jelas, kami bisa mengungkapkan penyesalan mendalam atas pelanggaran hukum internasional ini,” katanya kepada wartawan. Menurutnya, tindakan semacam itu “melemahkan hukum internasional” dan “bertentangan dengan konvensi hubungan diplomatik.”

“Hal ini menyebabkan penolakan dan penyesalan mendalam,” tekannya. “Langkah-langkah yang dibuat (oleh AS) ini menyebabkan degradasi berkelanjutan dalam hubungan antara Rusia -AS.”

“Sebulan yang lalu, orang mungkin berpikir bahwa tidak ada lagi yang bisa memperburuk hubungan kami, namun pihak AS menunjukkan bahwa hal itu dapat berlanjut lebih jauh dan lebih jauh lagi,” kata Peskov. “Kami menyesalinya.”

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah memanggil Anthony Godfrey, seorang wakil kepala di Kedutaan Besar Amerika di Moskow, karena “pemeriksaan ilegal” yang direncanakan terhadap sebuah gedung diplomat Rusia di Washington DC.

Baca: Kepala Staf Angkatan Darat AS: Rusia Ancaman Nyata Bagi Amerika

Rusia menyebut pemeriksaan itu sebagai “tindakan agresif yang belum pernah terjadi sebelumnya,” dan mengatakan bahwa pihak berwenang Amerika bisa menggunakannya sebagai kesempatan untuk memasang “compromised-items” -tanpa merinci lebih jauh- di kompleks Rusia tersebut

Peskov sendiri menahan diri untuk tidak menjawab pertanyaan tentang kemungkinan respons dari Moskow. “Mari kita tunggu sampai kepala negara Rusia mengungkapkan pandangannya tentang hal itu,” katanya.

Ketika ditanya apakah Putin telah diberitahu tentang apa yang terjadi di Washington, Peskov menjawab dalam sebuah pertanyaan, “Dan bagaimana menurut Anda?” “Ketika salah satu negara terbesar di dunia melanggar hukum internasional, presiden negara terbesar dunia lainnya segera diberitahu mengenai hal itu,” tambahnya.

Pada tanggal 31 Agustus, pihak berwenang Amerika Serikat meminta Moskow menutup konsulat jendralnya di San Francisco, misi perdagangan di Washington dan kantornya di New York pada tanggal 2 September.

Baca: Prediksi Perang Besar Rusia-AS di Suriah

Sebelumnya, kementerian luar negeri Rusia mengatakan dalam pernyataannya bahwa pada tanggal 2 September, pihak berwenang Amerika Serikat telah menyita bangunan konsulat jenderal Rusia di San Francisco dan misi dagang di Washington, yang merupakan properti Rusia dan memiliki kekebalan diplomatik.

Selain itu, pejabat Rusia tidak diberi akses ke gedung sewaan misi perdagangan Rusia di New York. Moskow menggambarkan perusakan properti diplomatik Rusia di Amerika Serikat sebagai langkah yang bermusuhan secara terbuka dan meminta pihak berwenang AS untuk segera mengembalikan fasilitas diplomatik tersebut. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca