Amerika

CIA Miliki Bukti Belasan Pesan Bin Salman ke Ketua Tim Pembunuh Khashoggi

Putra Mahkota Kerajaan Saudi

WASHINGTON – Menurut bocoran dari laporan rahasia CIA, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengirim sekitar belasan pesan kepada pemimpin tim pembunuh jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi, pada jam sebelum dan sesudah kematian wartawan itu pada bulan Oktober.

Menurut laporan CIA yang sangat rahasia yang dikutip oleh The Wall Street Journal (WSJ) pada hari Sabtu (01/12) itu, pemimpin de facto Arab Saudi, yang dikenal oleh media sebagai MBS, mengirim kepada Saud al-Qahtani, seorang ajudan tertingginya yang kemudian dipecat, setidaknya 11 pesan yang dikirim di saat terjadinya tindak kejahatan pembunuhan tersebut.

Baca: CIA Milik Rekaman Putra Mahkota Saudi Perintahkan Pembunuhan Khashoggi

Menurut laporan rahasia CIA seperti dikutip oleh situs politik The Hill dari WSJ, Bin Salman telah menginstruksikan orang-orangnya pada bulan Agustus 2017 bahwa mereka mungkin bisa memancing [Khashoggi] di luar Arab Saudi dan menyusun rencana, jika putra mahkota tidak bisa meyakinkan wartawan Saudi yang tinggal di Amerika Serikat itu untuk kembali ke Arab Saudi..

Laporan itu menyatakan bahwa komunikasi itu tampaknya pertanda operasi Saudi yang diluncurkan untuk melawan Khashoggi.

Baca: Putra Mahkota Saudi dan UEA Ancam Trump Jika Ungkap Rincian Pembunuhan Khashoggi

Kutipan lain dilaporkan menyatakan bahwa CIA memiliki “kepercayaan bahwa Pangeran Mohammed “secara pribadi menargetkan” Khashoggi dan “mungkin memerintahkan pembunuhannya.”

“Untuk jelasnya, kami belum memiliki pelaporan langsung bahwa Putra Mahkota mengeluarkan perintah membunuh,” demikian bunyi  kutipan yang dilaporkan oleh Wall Street Journal.

Baca: Turki Keluarkan Surat Penangkapan 15 Warga Saudi Terdakwa Pembunuh Khashoggi

Penasihat tersebut, Saud al-Qahtani, disanksi Gedung Putih bulan lalu karena keterlibatannya dalam kematian Khashoggi.

CIA telah melaporkan kesimpulan bahwa putra mahkota memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Namun, Presiden AS Donald Trump justru meragukan laporan Badan Intelijen negaranya tersebut, dan membela Bin Salman. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca