Arrahmahnews.com, Korea Selatan – Perwakilan Khusus AS untuk Korea Utara Stephen Biegun bertemu dengan mitranya di Seoul pada Hari Rabu (21/08) ditengah upaya Washington untuk membuka kembali pembicaraan dengan Pyongyang mengenai denuklirisasi Semenanjung Korea serta penghapusan sanksi dan pakta non-agresi untuk Korea Utara.
AS mengakhiri latihan militer yang kontroversial dengan Korea Selatan pada Hari Selasa. Korea Utara mengecam keras latihan semacam itu dan penyebaran senjata AS di Korea Selatan. Pentagon menguji coba rudal jarak menengah yang sebelumnya dilarang, yang ingin ditempatkan oleh Menteri Pertahanan AS yang baru ke wilayah itu. Analis menyarankan Korea Utara harus berhati-hati secara politik dalam menangani Washington.
Baca: Korut Kecam Rencana Penyebaran Rudal AS ke Asia
Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sepakat untuk memulai kembali perundingan yang sempat terhenti tentang masalah nuklir ketika mereka bertemu di DMZ 30 Juni. Tetapi dengan ketegangan baru-baru ini mengenai latihan gabungan antara AS-Korea Selatan serta uji coba rudal Korea Utara, perundingan tersebut telah ditunda lagi.
Baca: New York Times: Terjebak di Yaman, Saudi Minta Bantuan Amerika
Amerika Serikat dan Korea Utara mengindikasikan kesediaan mereka untuk melanjutkan negosiasi. Apa yang tidak jelas adalah apakah ada keinginan untuk jenis kompromi untuk memberi jaminan pada perjanjian yang akan melihat Pyongyang melepaskan penangkal nuklirnya dan Washington memberikan jaminan keamanan yang diperlukan serta mencabut sanksi ketika proses denuklirisasi Korea Utara dilaksanakan. (ARN)
Sebar:
