Amerika

Analis: AS Bully Korea Utara

Rabu, 01 November 2017,

ORLANDO, ARRAHMAHNEWS.COM – Latihan perang AS yang melibatkan persenjataan nuklir di tengah meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara adalah benar-benar gila. Scott Rickard, seorang ahli bahasa dan analis politik Amerika dari Orlando mengatakan hal ini dalam sebuah wawancara.

Baca: Menhan AS di Korsel Sebut Tak Ingin Perangi Korut

Pasukan Amerika saat ini sedang melakukan latihan perang nuklir yang mereka beri nama “Global Thunder” yang melibatkan rudal dan pengebom bertenaga nuklir di tengah meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara.

Daily Star Online melaporkan bahwa Komando Strategis Amerika Serikat (USSTRATCOM) menggambarkan latihan tahunan rahasia di seluruh dunia yang dimulai pada hari Selasa ini sebagai tahap mempersiapkan pasukan mereka untuk “ditempatkan dimanapun mereka dibutuhkan”.

Baca: Rusia: Latihan Perang di Semenanjung Korea hanya Memprovokasi Korut

Pentagon belum merilis banyak mengenai rincian latihan perang tersebut, namun pernyataan misinya menjelaskan bahwa hal ini untuk mempersiapkan pusat komando nuklir Amerika menghadapi perang.

Dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada hari Selasa (31/10), Rickard mengatakan bahwa latihan nuklir AS “benar-benar menunjukkan permusuhan dengan pemerintah Korea Utara dan orang-orang. Ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia. “

“Latihan perang saat ini yang melibatkan persenjataan nuklir ini benar-benar kegilaan. Ini bukan cara untuk melakukan kebijakan global. Ini tentu tindakan pengganggu. Ini bullying terhadap Korea Utara,” katanya.

“Saya senang melihat bahwa Rusia dan China melakukan komunikasi diplomatik dengan Korea Utara demi mencoba meredakan situasi tersebut. Tapi sayangnya Amerika Serikat bertindak sangat tidak bertanggung jawab di sini, dan menerbangkan persenjataan yang sangat berbahaya ke perbatasan Korea Utara, “katanya.

Baca: Diplomat Korut: Kritik atas Uji Coba Nuklir adalah Tanda Standar Ganda

“Ini adalah provokasi yang kuat, yang jelas Korea Utara diserang secara brutal pada akhir 1800 oleh orang Amerika dan juga pada pertengahan 1950an oleh orang Amerika. Mereka memiliki hak untuk berhati-hati dan sadar akan potensi kerusakan yang bisa datang ke negara mereka, ” ujar analis tersebut menekankan. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca