Baghdad – Menteri Luar (Menlu) Negeri Yordania, Ayman Safadi, tiba pada hari Sabtu (18/01) di Baghdad, dengan membawa surat dari Raja Yordania Abdullah II kepada para pemimpin Irak terkait de-eskalasi di wilayah tersebut.
Safadi tiba di bandara Baghdad pada pagi hari dan diterima oleh timpalannya dari Irak Mohammed al-Hakim, dan keduanya mengadakan pertemuan untuk membahas perkembangan terakhir di kawasan dan sarana untuk mengurangi ketegangan serta kebutuhan untuk menghormati kedaulatan Irak.
Baca Juga:
“Saya datang ke Irak membawa surat dari Raja Abdullah II kepada presiden dan perdana menteri Irak, (yang berisi) tentang bagaimana mengoordinasikan upaya untuk mengurangi eskalasi di kawasan,” ujar Safadi pada konferensi pers bersama usai pertemuan.
“Posisi Kerajaan Hasyimi Yordania jelas menyerukan penurunan eskalasi dan penggunaan dialog sebagai cara untuk menyelesaikan krisis dan untuk memastikan bahwa Irak bukan arena untuk konflik dan ketegangan,” kata Safadi kepada wartawan.
Sementara itu, al-Hakim mengatakan bahwa ia menegaskan perlunya “menghormati kedaulatan Irak dan bahwa Irak menjadi faktor stabilitas di kawasan dan di dunia, dan kami telah menolak menjadikan Irak sebagai arena konflik dan penyelesaian masalah”.
Baca Juga:
Al-Hakim juga membenarkan bahwa “setiap peningkatan ketegangan di kawasan akan meningkatkan kemampuan teroris untuk bangkit kembali dan melemahkan upaya masyarakat internasional untuk memerangi terorisme”.
Kunjungan Safadi ke Baghdad dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran pasca pembunuhan Qassem Soleimani, komandan Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran Quds oleh pada 3 Januari di dekat Bandara Internasional Baghdad.
Awal 8 Januari, Iran membalas dengan meluncurkan rudal balistik di pangkalan militer yang menampung pasukan A.S. di provinsi Anbar, Irak barat dan dekat kota Irbil, ibukota wilayah semi-otonomi Kurdistan. (ARN)
Ikuti Update berita klik Join Telegram ArrahmahNews
Sebar:
