Surabaya – Pegiat medos Yusuf Muhammad dalam akun fanpage Facebooknya sentil dewan pers yang membiarkan media-media seperti Detik dan Tempo membuat berita-berita yang klikbait dan memojokkan pemerintah dengan info yang tidak valid.
Sehinggai aplikasi kedua media saat ini di aplikasi google mendapat rating yang turun drastis. Itulah hukuman yang layak diterima oleh kedua media tersebut dari netizen.
Baca Juga:
- Minta Aplikasi Injil Bahasa Minang Dihapus, Denny Siregar “Semprot” Gubernur Sumbar Kader PKS
- Detik Sebar Berita Hoaks “Iran Lockdown”
Menurut Yusuf, kemaren rating detik masih 2,2, sekarang sudah jadi 2,0. Kalau tempo sendiri sudah mentok 1 bintang. Apakah ini yang namanya “detik-detik jatuh tempo”?
Ini bisa jadi pembuktian dewan pers, agar kedepannya bisa lebih serius melihat persoalan media akhir-akhir ini yang dianggap kurang sehat daam menyajikan berita. Lihat saja banyak media clickbait, framing, salah data, salah kutip dan bahkan ngehoax, tapi mereka terus dibiarkan.
Jadi, jangan salahkan jika akhirnya netizen ambil tindakan sendiri, untuk menghukum media-media yang sudah tidak bisa dipercaya independensinya dan kredibilitasnya. Bahkan lebih parahnya lagi ada media yang tega melacurkan diri demi umpeti?.
Baca Juga:
- Yusuf Muhammad: “Aib Anggaran Anies” Sinteron Murahan Tempo dan Anies Baswedan
- Saatnya Menertibkan Buzzer, Eko Kuntadhi “Semprot” Tempo
Sudahlah, sebaiknya media memberitakan yang apa adanya, tidak perlu banyak membuat framing, opini dan clickbait hanya demi naikkan traffic website yang ujung-ujungnya untuk kepentingan bisnis.
Tentu saja bisnis itu penting, tapi menjaga kepercayaan masyarakat jauh lebih penting. Ini bukan hanya jadi peringatan buat detik dan tempo, tapi bisa jadi peringatan juga bagi media yang lain. (ARN)
Sebar:
