arrahmahnews

Presiden Jokowi Temui HMI di Istana Negara

Senin, 20 Februari 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengundang Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/2) pagi. Jokowi, sapaan dia, mengajak PB HMI bersama-sama pemerintah membangun bangsa. (Baca juga: Panah “Maut” Jokowi Bidik Sang Mantan)

“Kita juga diharapkan concern bagaimana mengelola sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” ucap Ketua Umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir di kompleks Istana Kepresidenan.

Dalam kesempatan tersebut, Mulyadi menjelaskan kepada Jokowi bahwa HMI tumbuh dan berkembang dengan karakter khusus yakni kritis. Jokowi mengakui hal itu dan berharap bisa menjadi modal penting dalam membangun bangsa.

“Beliau harap juga bahwa sikap kritis, independensi yang dimiliki mahasiswa itu harus dipakai sebagai bagian dalam membangun bangsa Indonesia,” ujar dia.

Terkait rencana keikutsertaan HMI dalam aksi 21 Februari 2017, Mulyadi belum bisa memastikan. Dia beralasan belum dibahas di internal organisasinya. (Baca juga: Denny Siregar: Cara “Perang” Politik Cerdik dan Cantik Jokowi)

“Untuk aksi besok, karena kita harus bicarakan dulu dengan teman-teman di dalam, sekali lagi kami baru selesai raker (rapat kerja) tadi subuh. Kemudian untuk mengambil kebijakan organisasi pasti akan melalui mekanisme rapat organisasi,” jelasnya.

Kendati demikian, Mulyadi memastikan HMI memiliki komitmen menolak segala penistaan terhadap agama apapun. Aksi 21 Februari besok dalam rangka mendesak kembali pemerintah untuk bertindak tegas terhadap kasus penistaan agama Islam yang membelit Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok).

Mulyadi menambahkan, sebelum diundang Kepala Negara ke Istana Negara, PB HMI sudah melayangkan surat audiensi untuk bertemu Jokowi pada peringatan hari jadi HMI ke-70. HMI merayakan hari jadi ke-70 pada 13 Februari 2017. (Baca juga: #DennySiregar: Pakde ‘Jokowi” Kembalikan Nasionalisme Bangsa yang Telah Luntur)

Berikut 10 komitmen HMI dengan Presiden Jokowi dalam pertemuan di Istana:

1. Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan segala keanekaragaman suku, agama dan budaya.

2. Menegakkan dan menyebarkan ajaran Islam dengan sepenuh penuhnya berdasarkan Alquran dan Hadits. Menjadi garda terdepan dalam menjaga wibawa dan kehormatan alim ulama sebagai pemimpin tertinggi umat Islam.

3. Menegakkan hukum yang berkeadilan dan menolak pelaksanaan hukum yang diskriminatif terhadap masyarakat Indonesia.

4. Melindungi pemanfaatan sumber daya alam Indonesia, menolak segala bentuk eksploitasi yang tidak berpihak kepada kepentingan rakyat.

5. Membangun sumber daya manusia yang berakhlakul karimah, kompetitif dan berdaya saing global.

6. Membangun sistem perekonomian yang berpihak terhadap suluruh rakyat Indonesia.

7. Mengembangkan industri dalam negeri, berupaya mewujudkan Indonesia sebagai lumbung energi dan lumbung pangan dunia serta menolak masuknya imigran asing yang dapat mengancam kesempatan kerja rakyat Indonesia.

8. Menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi yang berkeadilan, menolak liberalisasi dan politik dinasti. Menolak berkembangnya paham komunis di Indonesia yang dapat mengancam kehidupan berbangsa dan bemegara.

9. Memerangi peredaran dan penggunaan narkoba yang dapat mengancam m depan generasi muda Indonesia. (ARN/merdeka)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca