arrahmahnews

Jokowi Terima Imam Besar Al-Azhar di Istana

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kedatangan Imam Besar dan Grand Syeikh Al-Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/4).

Pertemuan antara Jokowi dengan Syeikh Ath-Thayeb dilakukan di beranda belakang Istana Merdeka. Hal ini biasa dilakukan Jokowi saat menjamu tamu. Tradisi ini biasa disebut ‘Veranda Talk’.

Baca: Grand Sheikh Al-Azhar Siap Bantu Indonesia Wujudkan Kurikulum Islam Moderat

Jokowi pada pertemuan ini mengenakan baju batik cokelat lengan panjang, celana hitam dan peci hitam. Sedangkan, Syeikh Ahmad mengenakan baju gamis hitam dan peci putih.

Sebelum keduanya berbincang, Jokowi sempat memberikan waktu kepada para awak media untuk foto-foto mengabadikan pertemuan tersebut.

Setelah sesi foto, Jokowi langsung mengajak Syeikh Ahmad duduk di kursi yang sudah disediakan sambil berbincang-bincang santai. Dalam pertemuan ini, Jokowi terlihat didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin.

Baca: Wawancara Metro TV dengan Grand Syaikh Al-Azhar Saat Kunjungan di Indonesia

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kedatangan Imam Besar Al-Azhar ini sebagai langkah awal dari rencana Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia yang akan digelar di Bogor, Jawa Barat, pada 1-3 Mei 2018.

“Yang dibahas tadi prinsipnya adalah bagaimana kita bekerjasama untuk mensyiarkan Wasathiyah Islam. Jadi intinya itu dan undangan yang hadir cukup banyak untuk besok. Pembukaan akan dilakukan di Bogor esok hari,” ungkap Retno di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/4).

Sedangkan Din Syamsuddin mengungkapkan dalam KTT tersebut akan dihadiri sekitar 100 tokoh ulama dan cendikiawan muslim. 50 tokoh di antaranya berasal dari mancanegara sedangkan sisanya dari dalam negeri.

Secara umum, sambung Din, KTT akan membahas tentang konsep Wasathiyah Islam dan implementasinya dalam kehidupan global saat ini.

Baca: Syaikh Azhar: Ideologi Wahabi adalah Ular Beracun dalam Islam

“Bagi kami Indonesia juga ingin menampilkan, mengusulkan bahwa Wasathiyah Islam sudah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam Indonesia,” ujar Din.

Sebelumnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia. Acara ini akan digelar pada 1-3 Mei 2018 di Bogor, Jawa Barat.

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin mengatakan acara tersebut akan dihadiri oleh 50 lebih tokoh ulama dan cendikiawan muslim dari berbagai negara di dunia.

“Kita akan membahas Wasathiyat Islam baik konsepsi maupun implementasi,” kata Din di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 5 Maret 2018 lalu. Din menambahkan, dalam KTT ini Indonesia akan mempromosikan Islam Wasathiyah kepada dunia.

“Saya mendapat mandat dari Keppres itu untuk mempromosikan islam wasatiah, karena inilah hakekat islam yang menekankan pendekatan jalan tengah,” ucap Din.

“Salah satu upaya yang harus dilakukan pertama ke dalam umat Islam dan dunia Islam untuk mengatasi kecenderungan yang bertentangan dengan prinsip wasatiyat islam ini seperti esktrimis radikalis dan sebagainya,” sambung Din.

Acara ini, sambung Din, akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat. Kemudian, kegiatan selanjutnya akan dilangsungkan di sebuah hotel di kawasan Bogor. “Pada 3 Mei nanti penutupannya oleh Wapres di Istana Wapres,” ungkap Din. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca