Amerika

NYT: Rencana Perdamaian Trump Untuk Pertahankan Kekuasaan Netanyahu

NYT: Rencana Perdamaian Trump Untuk Pertahankan Kekuasaan Netanyahu

Amerika Serikat – Laporan New York Times menyebut bahwa apa yang disebut rencana perdamaian Presiden AS Donald Trump bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah hasil yang mengecewakan dalam pemilu.

Menurut laporan New York Times pada hari Minggu (26/01), rencana itu, dimana untuk itu perdana menteri Israel akan bertemu dengan Trump di Gedung Putih pada hari Senin dan Selasa, “terutama adalah merupakan pendorong utama bagi kampanye putus asa Netanyahu untuk tetap berkuasa”.

Baca Juga:

Saingan Netanyahu Benny Gantz juga akan bertemu dengan presiden AS itu secara terpisah. Perdana menteri Israel itu telah bersumpah untuk “membuat sejarah” dengan rencana tersebut, hal  apa yang telah ditentang Trump sendiri sejak masa kampanyenya untuk pemilihan presiden AS 2016.

Sementara tidak ada orang Palestina yang mengambil bagian dalam rencana itu, jelas karena AS sekarang mengakui Yerusalem al-Quds sebagai ibu kota Israel.

Di sisi lain Trump ikut campur tangan dalam pemilihan Israel, untuk mendukung Netanyahu.

“Baginya untuk melakukan ini di tengah-tengah pemilihan Israel, tanpa partisipasi Palestina dan tanpa niat untuk menindaklanjuti dengan salah satu peserta, menunjukkan ini bukan rencana perdamaian sama sekali,” kata Martin S. Indyk, yang bertugas sebagai utusan khusus untuk negosiasi Israel-Palestina di bawah Presiden Barack Obama. “Ini adalah lelucon dari awal hingga akhir”.

Baca Juga:

Trump telah membual tentang membuat kesepakatan antara Tel Aviv dan Palestina, yang berada di bawah agresi rezim Israel. Sementara itu, ia telah terbukti menjadi salah satu presiden paling pro-Israel dalam sejarah AS.

Trump menempatkan menantunya yang Yahudi, Jared Kushner, yang bertanggung jawab untuk mewujudkan ‘perdamaian’ ini. Duta besarnya untuk Israel juga seorang pengacara yang memiliki hubungan dengan pemukim Yahudi, yang secara ilegal tinggal di tanah Palestina.

Seorang pejabat tinggi Palestina telah mengancam bahwa Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah akan menarik diri dari ketentuan utama Kesepakatan Oslo jika Trump mengungkap apa yang disebutnya kesepakatan abad ini tersebut.

Trump mengatakan pada 23 Januari bahwa ia akan merilis rencana perdamaian yang telah lama tertunda sebelum pertemuan di Washington pekan depan dengan Netanyahu dan saingannya. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca