arrahmahnews

Terlalu Lelah Bekerja, Wanita Jepang ini Tewas

Jum’at, 06 September 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, TOKYO – Seorang wanita di Jepang meninggal lantaran terlalu lelah bekerja, Inspektur ketenagakerjaan Jepang menyatakan bahwa setelah melakukan lembur selama 159 jam dan hanya mengambil libur dua hari dalam satu bulan, Miwa Sado, seorang jurnalis politik di salah satu saluran televisi nasional Jepang, menderita gagal jantung pada Juli 2013, dan akhirnya meninggal dunia.

Laporan The Japan Times yang dikutip the Independent pada Kamis (05/10) mengatakan bahwa wanita pekerja di Tokyo yang diperkirakan berusia 31 tahun itu telah meninggal karena karoshi – (meninggal karena kerja paksa)

Kematian Sado diperkirakan akan meningkatkan tekanan pada pihak berwenang Jepang untuk menangani sejumlah besar kematian yang disebabkan jam kerja yang terlalu lama.

Sebagaiseorang wartawan untuk NHK, Miwa Sado bertugas meliput Pemerintah Metropolitan Tokyo. Ia meninggal tiga hari setelah melaporkan pemilihan lokal di Dewan Penasihat.

Pengumuman penyebab kematian Sado tersebut dikeluarkan setahun setelah kematian seorang karyawan muda di agen periklanan Dentsu yang mendorong sebuah perdebatan nasional mengenai sikap Jepang terhadap keseimbangan kehidupan kerja dan panggilan untuk membatasi waktu lembur.

Karyawan periklanan bernama Matsuri Takahashi tersebut bunuh diri pada bulan April 2015. Pejabat standar ketenagakerjaan menyatakan, kematian karyawan berusia 24 tahun ini disebabkan oleh stres yang disebabkan oleh jam kerja yang panjang.

Takahashi telah bekerja lebih dari 100 jam lembur di bulan-bulan sebelum kematiannya. Ahad sebelum dia meninggal pada Hari Natal 2015, dia memasang media sosial: “Saya ingin mati.” Pesan lain berbunyi: “Saya hancur secara fisik dan mental.”

Seperti dilansir Guardian, Kamis (5/10), kasusnya memicu sebuah perdebatan nasional tentang praktik kerja Jepang dan memaksa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menangani budaya tempat kerja yang sering memaksa karyawan untuk berjam-jam untuk mendemonstrasikan dedikasinya. Padahal hanya ada sedikit bukti bahwa hal itu meningkatkan produktivitas.

Pemerintah mengusulkan untuk mengenakan lembur bulanan sebanyak 100 jam dan mengajukan hukuman bagi perusahaan yang meminta karyawan mereka lembur melampaui batas. Namun para kritikus menyebut lembur menempatkan pekerja dalam risiko. (ARN)

 

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca