arrahmahnews

VIDEO: Iran Gelar Pameran Karikatur Pembajakan Kapal oleh Inggris

Lomba Karikatur

Arrahmahnews.com, Tehran – Teheran menjadi tuan rumah pameran karikatur dengan tema Pirates of the Queen atau Ratu Bajak Laut. Pameran saat ini sedang berlangsung di Pusat Seni dan Budaya Osveh. Pameran ini menyoroti penyitaan kapal supertanker yang dioperasikan Iran, Grace 1, oleh Inggris.

Yayasan Budaya Revayat yang merupakan penyelenggara pameran ini menampilkan 35 karya oleh 14 kartunis Iran.

Ketegangan antara Iran dan Inggris meningkat setelah Inggris merebut supertanker minyak Iran pada 4 Juli. Inggris mengklaim bahwa supertanker itu membawa minyak ke Suriah, tetapi pemerintah Iran mengumumkan bahwa tanker itu sedang menuju ke tujuan lain.

Pameran ini akan berlangsung hingga Minggu, 11 Agustus.

Baca: AS Minta Dilibatkan dalam Pembicaraan Inggris-Iran soal Tanker yang Disita

“Ini menguatkan saya dengan melihat kartun-kartun ini yang menunjukkan bahwa Inggris dengan segala kegaduhannya tentang kekuatan militer mereka, bisa ditempatkan pada tempatnya dan dihentikan,” ungkap Rezayi, salah seorang pengunjung pameran yang bekerja di sektor publik.

“Beberapa karya cukup bagus. Saya merasa bangga bahwa dalam situasi saat ini, negara kita masih bisa berdiri melawan kekuatan global,” ujar Hassan Shayi, seorang pengusaha yang memiliki hubungan dengan pemerintah.

Beberapa karya kartun memperlihatkan musuh bebuyutan Iran, Amerika Serikat, memerintahkan Inggris untuk penyitaan kapal Iran. Satu karya menunjukkan Presiden AS Donald Trump menepuk kepala seekor rubah yang membawa bendera Inggris Raya dan menggigit kapal ‘Grace 1’ di mulutnya.

Baca: Pemimpin Tertinggi Iran: Pembajakan Inggris Takkan Dibiarkan

“Tujuan kami mengadakan pameran ini adalah semacam reaksi terhadap aksi pembajakan di laut yang terang-terangan dan ilegal,” kata Masoud Shojaei-Tabatabayi.

Tindakan Inggris yang menahan kapal tanker Iran telah dibalas oleh pasukan Garda Revolusi Iran praktik ‘tit-for-tat’ dengan menahan sebuah kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz pada 19 Juli lalu. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca