Arrahmahnews.com, YERUSALEM – Pasukan rezim Israel kembali mengunci gerbang Masjid al-Aqsa di kota tua Yerusalem Timur al-Quds setelah sekelompok pengunjukrasa Palestina memecahkan kunci dan membuka pintu gerbang untuk shalat berjamaah.
Kantor Berita Ma’an Palestina melaporkan pada hari Senin (18/02) bahwa tentara Israel telah menutup Gerbang Rahmat al-Rahma (Gerbang Belas Kasihan) dengan kunci dan rantai besi sehari sebelumnya dan mencegah jamaah Palestina memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa.
Badan itu mengatakan bahwa langkah Israel itu memicu bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan rezim Tel Aviv, yang mengakibatkan penahanan lima warga Palestina, termasuk seorang wanita.
Baca: Tentara Israel Jadikan Anak-anak Palestina Obyek Uji Coba Senjata
https://twitter.com/Taghreeba/status/1097545837708828673
Ini bukan pertama kalinya Israel menutup Masjid Al-Aqsha. Pada tahun lalu Israel tercatat beberapa kali melakukan hal tersebut dengan dalih keamanan.
Baca: Lebih dari 50 Persen Tentara Israel Hobi Konsumsi Ganja
Pada Juli 2017 Israel bahkan sempat memasang detektor logam di gerbang menuju kompleks Al-Aqsha. Hal itu dilakukan setelah terjadi aksi penikaman oleh tiga warga Palestina terhadap dua personel polisi Israel hingga tewas. Ketiga warga Palestina itu pun akhirnya meninggal setelah ditembak pasukan Israel.
Pemasangan detektor logam di Masjid Al-Aqsha diprotes keras oleh warga Palestina. Mereka menilai, tindakan Israel itu jelas telah mengintervensi kegiatan peribadahan umat Muslim. Mereka pun menolak untuk memasuki Masjid Al-Aqsha. Sebagai bentuk perlawanan terhadap Israel, umat Muslim di sana melaksanakan shalat di luar kompleks Al-Aqsha.
Namun, pada akhirnya bentrokan tetap tak terelakkan. Sebanyak empat warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat diserang pasukan Israel saat berdemo memprotes pengoperasian detektor logam di Masjid Al-Aqsha. (ARN)