arrahmahnews

Jeritan Gadis Kecil Yaman: Jika AS Tak Bisa Hentikan Perang, Setidaknya Hentikan Jual Senjata ke Saudi

Sabtu, 24 September 2016,

SANA’A, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang gadis berusia 10 tahun dari Yaman, yang mengunggah video menyayat hati melalui YouTube, dimana video itu berisi permohonan untuk mengakhiri kekerasan di tanah airnya, telah menyentuh hati pengguna media sosial. Berbagai tanggapan simpati berdatangan untuknya dan untuk negaranya yang terus-menerus menjadi target serangan udara Arab Saudi. Russia Today Arabic berhasil mendatangi bocah kecil tersebut di rumahnya di Sana’a, ibukota Yaman, dan mewancarainya. (Baca juga: Saudi Terus Bantai Anak-anak Yaman)

Ban Ki Mon Membisu Atas Kejahatan Saudi dan Koalisi Baratnya kepada Pembantaian Anak-anak Yaman

“Saya dulu merasa aman, hidup nyaman bersama keluarga saya, dan kami merasakan kebebasan. Tapi kini sehari-hari kami tinggal di rumah, kami takut bahwa jika kami pergi ke suatu tempat dan mereka (Saudi) akan membombardir tempat itu, kami selalu takut,” ungkap Yara Al-Mutawakel, yang tinggal di ibukota Yaman yang terkepung, Sanaa, kepada RT Arabic yang disiarkan pada Jum’at (22/09) kemarin.

“Kami tidak pernah berhenti memikirkan kematian,” tambahnya, mengatakan bahwa suara-suara serangan udara yang telah menjadi kebisingan sehari-hari di dan sekitar Sanaa selama 18 bulan terakhir membuatnya berpikir bahwa ia akan jadi target serangan udara Saudi berikutnya.

Yara termasuk beruntung karena ia berasal dari keluarga cukup berada dan memiliki fasilitas lebih baik dari mayoritas anak-anak Yaman lainnya. Dengan berbekal kemampuan bahasa Inggris yang dimiliki, Yara berusaha menyuarakan jeritan anak-anak Yaman melalui sebuah video yang ia posting ke YouTube. Bocah berusia 10 tahun itu ingin menyuarakan kepada dunia betapa Arab Saudi dan Amerika telah mencuri hari-hari bahagia yang seharusnya ia dan anak-anak Yaman lain rasakan. (Baca juga: Galang Dana untuk PBB, Anak Yaman: Jangan Jual Hati Nurani Anda, Tuan Ban Ki Moon!)

“Setiap anak yang tak berdosa di Yaman bisa menjadi korban (selanjutnya). Orang-orang Yaman dan anak-anak tidak bisa (merasakan) kebebasan lagi sama sekali, “kata Yara.

Konflik di tanah air Yara ini telah berlangsung selama lebih dari satu setengah tahun dan telah diperburuk dengan semakin seringnya serangan udara membabi buta yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Saudi melawan pasukan Houthi. Saudi dan sekutu mereka berusaha untuk mengembalikan pemerintahan ke tangan mantan presiden Yaman, sekutu dekat Riyadh, Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi.


Dalam video yang diposting Yara di YouTube kurang dari sebulan lalu, Yara mengatakan ia ingat hari itu saat semua dimulai seolah-olah baru terjadi kemarin. Ia juga memberitahukan ketakutan terus-menerus yang dirasakannya mengingat bahwa keluarganya akan dibunuh, ia tak pernah benar-benar bisa tidur karena pemboman yang tiada henti, ia juga mengecam koalisi yang dipimpin Saudi sebagai penyebab semua ini. (Baca juga: Guardian; PBB Khianati Anak-Anak Yaman Dengan Menghapus Saudi dari Daftar Hitam)

“Saudi berbohong, mereka berbohong kepada semua negara yang memberikan uang untuk memerangi kami dan menghancurkan negara kami,” jelas Yara, “Mereka mengatakan kepada negara-negara itu,” Kami hanya membantu (rakyat Yaman), ‘tetapi mereka tidak membantu kami, mereka menghancurkan kami … menghancurkan sekolah kami, pabrik-pabrik kami, membuat anak-anak meninggal – keluarga saya, semua keluarga, mungkin akan mati,” katanya.

PBB mengatakan bahwa setidaknya 10.000 orang telah tewas sejak eskalasi konflik pada bulan Maret 2015, termasuk warga sipil yang tak terhitung jumlahnya.

Dalam serangan terakhir, setidaknya sedikitnya 32 warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Saudi di sebuah pasar dan perumahan yang sibuk di distrik Hawak, provinsi Hudaydah, Yaman.

UNICEF telah mampu mengkonfirmasi bahwa 1.121 anak tewas dan 1.650 lainnya terluka dalam agresi Saudi ke Yaman, tapi ini hanya angka yang diverifikasi, sedangkan jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi.

Kejahatan Saudi ini didukung sepenuhnya Amerika Serikat dengan menyediakan persenjataan. Pada hari Rabu, Senat AS mengizinkan penjualan tank dan peralatan militer lainnya senilai 1,15 miliar dolar ke Arab Saudi, yang menambah penjualan 1,29 miliar dolar yang telah disetujui AS pada November lalu meskipun hal ini secara luas dikritik oleh masyarakat Internasional. Amnesty International telah berulang kali menyatakan persenjataan ini digunakan dalam serangan ilegal dan mematikan terhadap warga sipil Yaman.

Yara, bocah sepuluh tahun itu memohon agar AS menghentikan penjualan senjata ke kawasan. Senjata yang kemudian digunakan Saudi untuk menghabisi warga sipil. (Baca juga: AS Bermain ‘Halus Tapi Mematikan’ di Yaman)

“Saya ingin Amerika untuk menghentikan perang. Setidaknya jika mereka tidak dapat menghentikan perang, mereka bisa menghentikan penjualan senjata ke Saudi, “desaknya.

Serangan udara Saudi yang didukung persenjataan buatan AS benar-benar meluluh lantakkan sendi-sendi kehidupan masyarakat Yaman. Jika Yara masih bisa memiliki keluarganya meski hidup dalam ketakutan, maka Malak, Sabrine dan Hussein terpaksa kehilangan kedua orang tuanya dan hidup serba kekurangan.


Jaringan televesi al-Masirah yang mewawancarai Malak beberapa waktu lalu, menjadi saksi penderitaan bocah yang ayahnya syahid dalam pertempuran, dan kemudian ibunya Jamo’ah al Qasim, meninggal akibat serangan udara Saudi tepat di hari raya Idul Fitri. (Baca juga: Reporter TV al-Masirah Ungkap Kejahatan Saudi di Yaman; Video)

Malak gadis kecil Yaman yang merupakan sulung di keluarganya itu berusaha tegar menceritakan keadaanya, keadaan adik-adiknya yang mengalami tak hanya luka batin namun luka fisik akibat bombardir Saudi, namun kemudian ia tak kuasa menbendung tangis histeris mengenang kedua orang tuanya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca