arrahmahnews

Menlu Jerman: Trump Bertanggung Jawab atas Konflik Saudi-Qatar

Rabu, 7 Juni 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, JERMAN – Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan Presiden AS Donald Trump bertanggung jawab atas konflik yang terjadi di Timur Tengah.

“Kontrak militer raksasa Presiden Trump baru-baru ini dengan monarki Teluk Persia meningkatkan risiko penjualan senjata baru,” kata Gabriel dalam sebuah wawancara dengan harian Handelsblatt yang akan dipublikasikan pada hari Rabu (7/06).

Pada hari Senin, Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi penjualan senjata senilai $ 750 juta ke Arab Saudi sebagai bagian dari kesepakatan besar, di mana Riyadh setuju untuk membeli senjata senilai US $ 110 miliar, dengan opsi membeli hingga $ 350 miliar selama 10 tahun.

“Kebijakan ini benar-benar salah dan tentu saja bukan kebijakan Jerman … Saya sangat memperhatikan eskalasi dramatis dan konsekuensinya bagi seluruh wilayah,” tambahnya.

Gabriel lebih lanjut memperingatkan tindakan mengisolasi Qatar, sebuah langkah yang menurutnya akan membahayakan keberadaan Kerajaan Teluk Persia kecil itu.

“Seperti ‘Trumpifikasi’ hubungan di kawasan yang sudah rentan terhadap krisis sangat berbahaya,” tegasnya.

Perpecahan di antara negara-negara Arab meletus bulan lalu setelah Trump mengunjungi Arab Saudi di mana dia menuduh Iran “melakukan intervensi” di Timur Tengah.

Arab Saudi adalah pemberhentian pertama dalam perjalanan internasional Trump yang pertama pada tanggal 20 Mei. Tidak ada presiden AS lainnya yang membuat kunjungan pertama mereka ke kerajaan.

Bulan lalu, Gabriel dengan kasar mengkritik Trump, dengan mengatakan bahwa tindakan presiden AS telah “melemahkan Barat” dan kebijakannya yang “picik” telah merugikan kepentingan Uni Eropa.

Jordan mengurangi hubungan dengan Qatar

Sementara itu, Jordan telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mengurangi perwakilan diplomatiknya dengan Qatar setelah menyelidiki “penyebab krisis” antara Doha dan beberapa negara Arab lainnya.

Jordan juga mengumumkan bahwa mereka telah mencabut lisensi saluran TV Al-Jazeera yang berbasis di Doha.

Juru bicara pemerintah Yordania Mohammed Momani membuat pengumuman tersebut dalam sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa langkah tersebut adalah untuk “memastikan stabilitas regional, mengkoordinasikan kebijakan negara-negara Arab dan mengakhiri krisis di wilayah kita.”

Mengisolasi Qatar sia-sia

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa mengisolasi Qatar atau menjatuhkan sanksi terhadapnya tidak akan mencapai apapun.

“Mengisolasi Qatar tidak akan menyelesaikan masalah … kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mengatasi krisis ini,” katanya. Erdogan menambahkan bahwa negaranya akan terus mengembangkan hubungan dengan Qatar. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca