Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida mengungkapkan bahwa Hamas menghancurkan 100 kendaraan militer Israel selama 10 hari terakhir.
“Rakyat Gaza dan perlawanan mereka melakukan perang yang tidak setara dan dengan gigih mempertahankan diri melawan pendudukan brutal Israel selama 32 minggu sejauh ini,” kata juru bicara Brigade al-Qassam Abu Obeida pada hari Jumat.
Juru bicara sayap bersenjata Hamas menekankan bahwa selama berhari-hari, bermalam, dan berminggu-minggu, “musuh dan pemerintahan Nazi-nya melakukan kejahatan pemusnahan yang paling keji,” sambil membanggakan kejahatan yang dilakukan di Gaza sebagai “prestasi militer” dimana mereka menggunakan metode teror dan kriminalitas sistematis sebagai strategi agresi di Gaza.”
Abu Obeida bersumpah bahwa pendudukan Israel akan menghadapi Perlawanan setiap kali mereka ingin mencapai suatu tujuan atau prestasi dan mencegahnya mencapai kemenangan.
الكلمة الكاملة لاسد المقاومة #ابو_عبيدة
الناطق الرسمي باسم كتائب عز الدين القسام#فلسطين #حماس #كتائب_القسام #ابوعبيدة
— Ali Kanaan (@AlikanaanPhD) May 17, 2024
BACA JUGA:
- Abu Obeida: Pemboman Israel Intens, Kontak dengan Penjaga 4 Tawanan Hilang
- Abu Obeida: Israel Jual Kebohongan, Jauh dari Kalahkan Perlawanan
Dia menjelaskan bahwa pendudukan Israel melakukan serangkaian kesalahan ketika memutuskan untuk memulai serangan darat di Rafah, lingkungan Zaytoun, dan Jabalia, karena mengira mereka memiliki sasaran empuk.
Israel percaya bahwa jika mereka menghabiskan waktu tujuh bulan untuk membakar semuanya, mereka hanya akan menghadapi sedikit perlawanan, “tetapi mereka terkejut saat mengetahui bahwa mereka sekali lagi berada di neraka, menghadapi perlawanan yang lebih sengit dari sebelumnya,” tambah Abu Obeida.
“Kami memberi hormat kepada pejuang heroik kami di Tepi Barat yang diduduki, yang tanpa henti mengejar tentara musuh dan pemukim, membela keluarga, tempat suci, dan masyarakat mereka.”
“Kami salut kepada para pejuang bangsa kita yang berdiri di sisi terang sejarah pada momen penting sejarah bangsa dan rakyat kita ini. Di sini, kami kembali mengucapkan selamat atas serangan terus-menerus yang dilakukan saudara-saudara kami di Perlawanan Islam di Lebanon terhadap front utara musuh.”
“Kami mengucapkan selamat atas operasi saudara-saudara kita yang tulus, Ansarallah, di Yaman tercinta dan pengumuman mereka mengenai fase baru konfrontasi dengan musuh dan dukungan untuk Gaza meskipun terdapat aliansi dan ancaman yang tidak adil dan buta.”
“Salam untuk saudara-saudara kami dalam perlawanan Irak yang bersikeras mendukung Gaza dengan semua yang mereka bisa.”
“Kami juga menyampaikan salam kami kepada rakyat bebas yang bangkit melawan penindasan dan kejahatan pendudukan, dan kepada mereka yang berdiri dalam solidaritas dengan rakyat kami dan perjuangan kami yang adil dari semua bangsa dan ras di seluruh dunia, di Amerika Serikat, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, dan di dunia Islam dan Arab,” ungkap Abu Obeida.
Pencapaian Perlawanan
Juru bicara tersebut meninjau pencapaian perlawanan, yang mampu “dalam 10 hari menghancurkan 100 kendaraan militer Israel di beberapa front di Gaza,” selain menimbulkan korban jiwa yang membuat pihak pendudukan kehilangan puluhan tentara.
“Musuh membatasi pengumuman mengenai kekalahan mereka,” sementara data Perlawanan mengenai pertempuran tersebut mengungkapkan bahwa jumlah korban “jauh lebih besar” daripada apa yang diungkapkan oleh pendudukan Israel.
“Meskipun terjadi perang yang menyebabkan kelaparan, kehancuran, dan pembunuhan, Perlawanan kami, dan di belakangnya rakyat kami, tampil melawan musuh dari mana saja; para pejuang kami menghadapi musuh dengan momentum besar […] meledakkan gedung-gedung, bukaan terowongan, dan ladang ranjau,” katanya.
“Pejuang kami menghadapi pasukan yang gemetar dan lemah, dan mengembalikannya dalam keadaan hancur dan kecewa,” sementara “senjata Amerika yang digunakan untuk memusnahkan rakyat kami menyebabkan kehancuran yang sangat besar, yang merupakan satu-satunya pencapaian musuh yang dilanda krisis ini.”
Sebagai penutup, Abu Obeida memuji perlawanan dan rakyat Palestina yang, setelah 224 hari, masih berdiri tegak, berjuang dengan sengit dan berdiri teguh di hadapan “Israel”. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen/RNN
BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLENEWS
Sebar:
