Menurut AFP, kontes kartun yang menyinggung Nabi Muhammad (saw) di Texas, Amerika Serikat, telah menyulut kemarahan extrimis hingga terjadi baku tembak antara kelompok bersenjata dan pasukan keamanan. 2 orang bersenjata dikabarkan tewas dalam aksi baku tembak tersebut, dan melukai seorang polisi di bagian kaki.
Setelah peristiwa tersebut, extrimis ISIS dalam jaringan sosial Twitter, memuji tindakan orang-orang tersebut, dan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Polisi Texas mengatakan 2 pria bersenjata dengan bahan peledak hendak memasuki ruang utama pameran, namun aksinya digagalkan polisi hingga terjadi baku tembak.
Juru bicara Gedung Putih menanggapi penembakan di Pameran anti-Islam mengatakan pameran anti-Islam di Texas bukan pembenaran untuk melakukan kekerasan dan penembakan.
Dia juga mengingatkan pada serangan teroris Perancis Charlie Hebdo di Paris pada bulan Januari ketika karikatur Nabi Muhammad diterbitkan, berkata, “Di masa lalu, ekstrim juga mencoba melakukan serangan dan pembenaran kekerasan atas mereka-mereka yang menghina simbol islam”.
AFP melaporkan dari Washington bahwa lomba karikatur yang diselenggarakan di Texas atas dasar “inisiatif dalam membela kebebasan berekspresi di Amerika”. Penyelenggarakan kontes turut mengundang Geert Wilder seorang politisi asal Belanda yang anti-Islam. [ARN]
Sebar:
