Pemerintah Jepang telah menerbitkan panduan pariwisata daerah Palestina yang berbeda tanpa menyebutkan nama Israel, tapi justru menggunakan bahasa Arab Palestina, FNA melaporkan.
Laporan itu mengatakan nama-nama Ibrani dari kota-kota Palestina juga telah diganti dengan nama Arab.
Channel 7 Israel juga melaporkan berani langkah yang diambil pemerintah Jepang.
Jepang adalah negara ketiga setelah Spanyol dan Jerman yang telah menerbitkan panduan pariwisata dari wilayah Palestina.
Langkah pemerintah Jepang mendapat apresiasi dari asosiasi Muslim di seluruh dunia yang tulus dan berani mengambil keputusan ini.
Palestina adalah sebuah negara kecil dengan sejarah dan budaya yang kaya dan beragam, berlimpah sejarah, arkeologi warisan agama, salah satu tulisan di pamflet tersebut.
Ini adalah rumah tempat tiga agama monoteistik dan tempat kelahiran Yesus Kristus, tambahnya.
Sejarahnya meluas lebih dari satu juta tahun, dengan ribuan situs warisan budaya dan alam, kata panduan pariwisata.
Palestina diakui oleh PBB sebagai Negara pada tahun 2012; pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi utama di Palestina, dengan potensi besar untuk pertumbuhan, tambahnya. [ARN]