arrahmahnews

SOHR: Serangan AS Tewaskan 500 Warga Sipil Suriah Pada Bulan Lalu

Sabtu, 24 Juni 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, LONDON – Sebuah kelompok pemantau yang berbasis di London mengatakan serangan udara AS di dua provinsi Suriah, telah menewaskan 472 warga sipil pada bulan lalu, dan lebih dari dua kali korban pada bulan sebelumnya.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pada hari Jumat bahwa periode antara 23 Mei dan 23 Juni, jumlah korban tewas warga sipil tertinggi dalam serangan udara AS sejak dimulai pada bulan September 2014.

Kepala Observatorium Suriah Rami Abdel Rahman mengatakan 222 warga sipil, termasuk 84 anak-anak, tewas di Deir Ezzor, dan sebanyak 250 warga sipil lainnya, termasuk 53 anak-anak, tewas di provinsi Raqqah.

Jumlah korban tewas baru tersebut membuat keseluruhan korban sipil dari serangan udara pimpinan AS menjadi 1.953 jiwa, termasuk 456 anak dan 333 wanita, kantor berita Prancis AFP mengutip pernyataan Rami Abdel Rahman.

Periode 30 hari terakhir yang paling mematikan adalah antara 23 April dan 23 Mei tahun ini yang menewaskan 225 warga sipil.

Peningkatan tersebut telah menyebabkan kelompok hak asasi manusia mempertanyakan apakah perubahan prosedur bertanggung jawab setelah Presiden AS Donald Trump mengalihkan lebih banyak wewenang atas operasi militer ke Pentagon.

Beberapa mantan pejabat keamanan Amerika memperingatkan kepala Pentagon Jim Mattis baru-baru ini bahwa korban sipil “dapat menyebabkan kemunduran strategis yang signifikan” dengan mengurangi kerja sama lokal dan menyediakan bahan bakar bagi militan Takfiri.

Gerilyawan Kurdi yang didukung Amerika di Suriah telah maju menuju Raqqah dengan dukungan berat dari serangan udara AS sejak November.

Menteri pertahanan Turki pada hari Jumat memperingatkan bahwa Ankara akan melakukan tindakan balasan terhadap setiap gerakan yang mengancam seperti milisi YPG di Suriah setelah AS berjanji untuk mengambil kembali senjata dari kelompok tersebut setelah kekalahan ISIS.

Fikri Isik mengatakan kepada penyiar NTV bahwa sepucuk surat yang dikirim kepadanya oleh Mattis mengenai senjata yang diberikan kepada YPG merupakan “langkah positif” namun “pelaksanaannya sangat penting”.

Ankara mengatakan bahwa pasokan ke YPG telah berakhir di tangan PKK, yang telah melakukan perlawanan di tenggara Turki sejak pertengahan 1980 an.

Observatorium yang berbasis di London tersebut mengatakan pada hari Rabu bahwa Turki telah mengirim bala bantuan, termasuk tentara, kendaraan dan peralatan perang ke wilayah selatan kota Azaz, yang dipegang oleh militan yang didukung Turki.

Turki mengirim tank dan pesawat tempur melintasi perbatasan ke utara Suriah pada Agustus tahun lalu, dan membom sebagian besar wilayah tersebut. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca