arrahmahnews

Hubungan Bangladesh-Myanmar Memanas Pasca Krisis Rohingya

Sabtu, 16 September 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, DHAKKA – Bangladesh kembali memperingatkan Myanmar pada hari Jum’at (15/09) atas pelanggaran wilayah udara dalam kekerasan yang telah mendorong hampir 400.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh selama tiga minggu terakhir.

Menurut laporan Dhaka Tribune, Jum’at (15/09), Kementerian Luar Negeri Bangladesh mengatakan bahwa pesawat tempur militer dan helikopter Myanmar telah melanggar wilayah udara Bangladesh pada tanggal 10, 12 dan 14 September, serta pada tanggal 25 Agustus.

Kementerian tersebut mengatakan “provokasi” Myanmar dapat menyebabkan “konsekuensi tak terduga.”

Hubungan antara Bangladesh dan Myanmar telah tegang sejak militer Myanmar meluncurkan “operasi pembersihan” pada etnis Rohingya 25 Agustus lalu menyusul serangan militan Rohingya ke pos polisi.

Selama tiga pekan setelah militan Rohingya menyerang pos-pos polisi di Rakhine, pasukan keamanan melancarkan serangan balasan. Hampir 400 ribu warga Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh, di mana para petugas bantuan kewalahan memberi makan mereka.

PBB menyebut kekerasan terhadap warga Rohingya, yang sebagian besar Muslim sebagai “pembersihan etnis” (ethnic cleansing). Yang lain menyebutnya genosida. Tetapi Aung San Suu Kyi membisu. Pernyataan pertamanya adalah bahwa dunia mendapat informasi keliru.

Setelah hampir dua pekan setelah puluhan desa Rohingya dihancurkan, ia mengatakan pemerintahnya akan melindungi semua penduduk dan akan menerapkan rencana yang didukung PBB untuk mengakhiri diskriminasi dan kekejaman terhadap warga Rohingya. (ARN)

 

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca