Kamis, 22 Februari 2018
NEW YORK, ARRAHMAHNEWS.COM – Dalam sebuah surat pengaduan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, Suriah telah menarik perhatian pada peningkatan tajam serangan teror mematikan terhadap warga sipil di Damaskus dan sekitarnya, meminta badan dunia tersebut untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap negara-negara yang mendukung dan mendanai kelompok-kelompok teroris bersenjata tersebut.
Kantor berita resmi negara Suriah, SANA, melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah mengirim surat tersebut ke kepala PBB dan ketua Dewan Keamanan pada hari Selasa, beberapa jam setelah kelompok militan yang ditempatkan di wilayah Ghouta Timur menargetkan ibu kota dan pedesaannya dengan tembakan artileri mematikan, membunuh dan melukai puluhan orang.
Baca: Penasehat Assad: Turki, AS Kacaukan Kemenangan atas Terorisme di Suriah
Surat tersebut mengecam serangan –serangan teroris itu dan menyebutnya sebagai ” kejahatan berlanjut yang dilakukan setiap hari oleh para teroris ini terhadap warga di Damaskus,” dengan mengatakan bahwa mereka telah menembakkan lebih dari 1.500 peluru roket dalam tujuh minggu terakhir dan menyebabkan ratusan orang tewas dan terluka.
Kementerian tersebut menuding beberapa pejabat Barat secara langsung mendukung para teroris dan mendorong mereka untuk melakukan serangan tanpa takut dimintai pertanggungjawaban.
Baca: Bashar Assad: Beberapa Negara Barat Masih Dukung Teroris di Suriah
“Para pejabat (Barat) ini terlibat dalam kejahatan teroris terhadap warga sipil tak berdosa di Damaskus dan pedesaannya, karena mereka menghalangi hak negara Suriah untuk membela warganya, memerangi terorisme, dan menghadapi orang-orang yang mendanai dan mempersenjatai teroris.”
“Para teroris ini telah membunuhi warga sipil selama tujuh tahun terakhir “atas instruksi dari tuan mereka” di ibukota negara-negara Barat dan Teluk Persia,” demikian salah satu poin yang dituliskan dalam surat tersebut.
Ibukota Suriah telah melihat lonjakan serangan dalam beberapa pekan terakhir dari daerah terdekat yang dikuasai oleh kelompok militan. (ARN)
Sebar:
