Senin, 12 Maret 2018
MOSKOW, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengindikasikan bahwa Krimea yang melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia pada tahun 2014 adalah sebuah langkah yang ‘tidak akan pernah’ terjadi.
Dalam sebuah film dokumenter yang diterbitkan pada hari Minggu (11/03), Putin bereaksi dengan sangat marah kepada seorang wartawan yang bertanya kepadanya apakah ada kemungkinan di mana Krimea akan kembali ke Ukraina. Putin mengatakan bahwa semenanjung Laut Hitam, yang bergabung dengan Rusia setelah sebuah referendum pada tahun 2014 itu, tidak akan pernah kembali ke Ukraina.
Baca: Krimea: Hanya AS yang Terus Dapat keuntungan dari Sanksi Anti Rusia
“Apa, apakah Anda sudah gila?” Kata Putin menanggapi pertanyaan wartawan tersebut, menambahkan, “Tidak ada kemungkinan seperti itu dan tidak akan pernah ada.”
Bergabungnya kembali Krimea ke Rusia terjadi menyusul perubahan politik yang mendalam di Kiev di mana sebuah gerakan pro-Barat melancarkan demonstrasi jalanan selama berminggu-minggu yang menyebabkan penggulingan pemerintahan pro-Rusia. Orang-orang di Krimea dan di wilayah timur Ukraina, wilayah yang didominasi oleh etnis Rusia, secara efektif menolak untuk menyetujui pemerintahan baru di Kiev. Krimea memutuskan untuk bergabung dengan Rusia dan dua provinsi di timur memberontak dengan mendirikan republik yang diumumkan sendiri.
Baca: Konflik Etnis di Krimea Hanyalah Karangan Media Barat
Dipimpin oleh Amerika Serikat, pemerintah-pemerintah Barat telah memberlakukan sanksi keamanan dan ekonomi di Rusia mengenai apa yang mereka sebut sebagai aneksasi ilegal Krimea.
Sanksi tersebut telah terbukti cukup mempengaruhi, namun Putin membalas dengan memberlakukan larangan impor dari Barat, berkeras bahwa pihak Krimea bergabung kembali secara legal dan berdasarkan kehendak mayoritas orang yang tinggal di wilayah tersebut. (ARN)
Sebar:
