arrahmahnews

Eko Kuntadhi: PKS, Partai Harap Maklum

Rekam jejak politk kader PKS

JAKARTA – Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menjelaskan tentang jejak hitam para kader PKS, dari kasus korupsi, Poronografi hingga persekusi, berikut ulasannya:

Ketika Presiden Partai yang juga anggota DPR dicokok KPK karena korupsi impor sapi. Dia juga mengawini anak SMU kelas 2 sebagai istri ketiganya. Kita maklum.

Dia kan, cuma Presiden PKS.

Ketika anggota DPR membuat rencana korupsi, dengan menggunakan istilah berbau agama. Dia menyebut kata ‘juz’ untuk menunjukan jumlah duit yang mau dirampok. Juga menyebut istilah ‘liqo’ untuk pertemuan dengan para bandit. Kita juga makkum.

Baca: Kubu Fahri Hamzah Bongkar 6 Dosa Kader PKS, Ada Tifatul Sembiring dan LHI

Dia cuma anggota DPR dari PKS.

Ketika DPR rapat paripurna. Lalu seorang anggotanya yang digaji dari duit rakyat, malah sibuk nonton bokep di ruang rapat. Dia tidak mampu menahan diri untuk memanjakan syahwatnya yang susah dibendung. Ketimbang mikir negara, dia lebih asyik mikirin selangkanganya sendiri. Sementara dia juga paling getol ngomong agama dan mengutip-ngutip kitab suci. Kita juga harus maklum.

Dia adalah anggota DPR dari PKS.

Ketika seorang Gubernur di Sumatera Utara menilep uang bantuan sosial yang seharusnya disalurkan kepada rakyat miskin atau korban bencana. Uang itu digunakan untuk memperkaya dirinya sendiri. Bersama istri simpanannya dia menjadi pasangan pencoleng ulung yang ngembat duit rakyat.

Baca: Akhirnya Gubernur Sumut Kader PKS Gatot Pujo Ditahan KPK Malam Ini

Padahal yang dinikmati mereka berdua adalah dana bansos. Uang yang seharusnya disalurkan kepada rakyat miskin juga anak-anak yatim. Gubernur itu sedang terang-terangan mendustakan agama. “Tahukah kamu para pendusta agama? Yaitu mereka yang suka memakan hak kaum miskin dan anak yatim.”

Tapi kita juga harus memakkuminya. Sebab dia adalah Gubernur dari PKS.

Ketika Jonru menuliskan kabar bohong melalui akun media sosialnya. Informasi penuh fitnah dan kebencian itu disebarkan oleh orang lain lagi. Kita juga harus maklum.

Jonru adalah salah seorang simpatisan PKS.

Ketika seorang mahasiswa UI memprotes Presiden Jokowi dengan mengangkat kartu kuning. Dia mengatakan bahwa rakyat Papua tidak butuh jalan. Padahal problem Papua yang terbesar karena akses yang sangat sulit dijangkau. Kita pasti akan memaklumi pikiran anak muda itu.

Baca: #DennySiregar: Hello PKS, Bukalah Topengmu

Dia adakah kader liqo yang berisi para aktifis PKS.

Ketika seorang ibu dan anaknya diintimidasi gerombolan orang di acara CFD. Videonya tersebar dimana-mana menunjukan adegan barbar seperti itu. Disana ada Mustofa Nahra yang diam saja tidak bereaksi menyaksikan adegan persekusi pengecut seperti itu.

Baca: Politisi PKS Bicarakan Uang Suap Dengan Bahasa Arab

Kita harus maklum. Mustofa adalah mantan Caleg PKS.

Lalu ketika video ibu itu beredar viral, dan kamu melihat ada orang yang mengatakan bahwa itu hanyalah rekayasa belaka untuk memelintir isu dan lari dari kejadian sebenarnya.

Coba silakan cek siapa saja yang memelintir fakta tersebut. Sebagian mereka adalah simpatisan PKS.

Kalau kamu punya teman, ngomongnya bergaya agamis. Tapi isi medsosnya penuh caci maki dan penyebar kebencian. Coba periksa lebih teliti. Apakah temanmu itu juga pernah bersentuhan dengan PKS?

Sebagai bangsa yang penuh toleransi, kita wajib penuh pemakluman.

Jadi jika kamu bertemu dengan orang yang kelakuannya tidak menyenangkan, sebelum Anda bereaksi, sebaiknya tanyakan lebih dahulu kepadanya. “Bapak anggota PKS?”. Jika jawabannya benar. Kita harus memakluminya. Sebab dia hanyalah anggota PKS. (ARN)

Sumber: EkoKuntadhi.com

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca