ANKARA – Menteri luar negeri Turki mengatakan negaranya tidak setuju dengan sanksi anti-Iran dan tidak harus menerapkannya.
Mevlut Chavushoglu mengatakan pada hari Selasa bahwa Turki tidak memiliki pengganti untuk impor minyak dan gas dari Iran.
Diplomat Turki itu mengatakan bahwa Ankara secara terbuka mengkomunikasikan posisinya kepada delegasi AS yang mengunjungi Turki pekan lalu.
Baca: Pasca Ancaman, Trump Nyatakan Siap untuk “Kesepakatan Nyata” dengan Iran
Trump mengumumkan pada 8 Mei bahwa Washington sedang berjalan menjauh dari perjanjian nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), yang ditandatangani antara Iran dan kelompok negara P5 + 1 pada tahun 2015, dan bahwa ia berencana untuk memulihkan kembali sanksi nuklir AS terhadap Iran serta memberlakukan “tingkat tertinggi” larangan ekonomi kepada Teheran. AS kemudian meminta negara-negara lain untuk menghentikan semua impor minyak dari Iran.
Iran telah memperingatkan bahwa upaya Trump untuk memaksakan sanksi atas pembelian minyak Iran akan mendorong harga minyak mentah meroket setinggi 100 dolar per barel atau lebih tinggi.
Baca: Zarif ke Trump: Kami Sudah ada Selama Ribuan Tahun, WASPADALAH!
Iran juga telah memperingatkan bahwa presiden AS salah untuk percaya bahwa Arab Saudi dan Rusia akan membantu mengurangi harga minyak, menambahkan bahwa kedua produsen global utama itu memiliki sedikit kepentingan dalam menurunkan harga. (ARN)
Sebar:
