Headline News

Kamp Pengungsi Yaman dan Gudang Makanan Dibom Tentara Bayaran Saudi

HAJJAH – Sebuah Kamp Pengungsi Internal Yaman (IDP) yang berada di distrik Haradh, provinsi Hajjah, Yaman, menjadi sasaran penembakan peluru roket oleh tentara bayaran Koalisi Saudi, menewaskan 8 warga sipil dan melukai 30 lainnya.

Menurut laporan jurnalis Yaman, Nasser Arrabye, serangan itu terjadi pada hari Sabtu (26/01), di distrik Haradh yang terletak di dekat perbatasan dengan Arab Saudi, disebuah kamp dimana orang-orang yang melarikan diri dari zona perang mengungsi.

“Bahkan saat kalian melarikan diri dari perang, kalian tetap menghadapi kematian!,” katanya pada Minggu (27/01), menambahkan, bahwa beginilah perilaku Arab Saudi dan koalisinya terhadap orang-orang Yaman.

Terjadinya serangan terhadap kamp pengungsi yang menyebabkan 8 kematian dan 30 korban luka di distrik Haradh ini dikonfirmasi Komisi PBB untuk Bantuan Kemanusiaan, OCHA, dalam rilis mereka pada Hari Minggu (27/01), tanpa menyebut pihak mana yang bertanggung jawab atas serangan.

Selain itu, Arrabye juga menunjukkan bahwa koalisi Saudi telah membombardir sebuah gudang makanan di pantai Laut Merah, dimana seharusnya persediaan yang terbakar itu bisa memberi makan jutaan warga Yaman.

“Lihatlah bagaimana Penjahat perang AS-Saudi menghancurkan makanan orang-orang Yaman,” tulis pimpinan redaksi Yaman Al’an tersebut, menegaskan bahwa koalisi tidak hanya membuat orang-orang Yaman kelaparan sampai mati, namun mereka sengaja menjadikan kelaparan itu sendiri sebagai senjata perang!”

“Minggu ini para penjahat perang menembaki & membakar gudang makanan di Laut Merah tempat makanan disimpan! Makanan yang terbakar ini seharusnya untuk memberi makan jutaan orang Yaman yang kelaparan,” ujarnya dalam postingan twitter yang menyertakan rekaman video dari televisi Al-Masirah Yaman.

Koalisi pimpinan Arab Saudi terus menargetkan warga sipil Yaman serta infrastruktur penting publik sejak agresi mereka ke negara termiskin di semenanjung Arab tersebut dimulai pada Maret 2015.

Agresi Arab Saudi dan koalisinya sejauh ini belum mencapai tujuannya untuk mengembalikan kekuasaan kepada mantan presiden Yaman yang telah mengundurkan diri, Abd Rabbuh Mansur Hadi, namun telah membuat bangsa Yaman mengalami krisis kemanusiaan yang oleh PBB dinyatakan sebagai Krisis Kemanusiaan terburuk di dunia selama beberapa dekade terakhir. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca