arrahmahnews

Eko Kuntadhi: Saatnya Rakyat Bangkit Lawan Para Pemfitnah yang Ingin Hancurkan NKRI

Eko Kuntadhi: Saatnya Rakyat Bangkit Lawan Para Pemfitnah yang Ingin Hancurkan NKRI

Arrahmahnews.com, JAKARTA – Pilpres 2019 semakin hari semakin mengerikan para penunggang politik yang anti pemerintah mengeluarkan isu-isu agama untuk menjelek-jelekkan pemerintah, mereka adalah bibit-bibit radikal yang ingin menghancurkan negara ini. Kita sebagai warga negara Indonesia harus melawan mereka para kelompok yang anti pemerintah yang menggunakan isu agama dan fitnah sebagai senjata untuk mengambil kekuasaan dari pemerintah, cukup Suriah, Libya dan Irak yang telah mereka hancurkan, jangan sampai negara kita ini juga ikut hancur seperti itu.

Salah satu pegiat medsos Eko Kuntadhi mengajak rakyat Indonesia untuk melawan mulut kotor para pemakan bangkai ini. Contoh terbaru adalah saat ada emak-emak Kampret. Dia bangga menyebarkan video. Isinya, ketika ia berkeliling kampung menjual fitnah. Untuk mendukung Prabowo. Kata emak-emak yang mungkin proses evolusinya belum selesai itu, kalau Jokowi menang umat Islam bakal susah.

Adzan akan dilarang. Cowok boleh nikah sama cowok. Cewek kawin sama cewek. Umat Islam dibatasi. Maksudnya mau memfitnah Jokowi melegalkan LGBT. Ia menakut-nakutin rakyat. Sama seperti cara kampanye Prabowo. Nakut-nakutin doang. Menyebar ancaman. Menebar fitnah.

Baca: Eko Kuntadhi: Cuma Jokowi yang Berani Hancurkan HTI

Ketika dilacak identitasnya, ia pendukung HTI. Setidaknya salah satu foto profilnya memakai topi berbendera HTI. Emak-emak ini seperti agen yang disusupi untuk memecah belah bangsa. Mungkin dia gak sadar. Apa yang dilakukanya berdampak pada saling curiga. Lalu muncul rasa permusuhan.

Di panggung 212, ada perempuan lain. Mengobral murah air matanya. Berdoa seolah hanya dia dan kelompoknya yang menyembah Allah.

Neno juga memprovokasi hal yang sama. “Kalian mau anak-anak jadi homo?”, katanya di hadapan massa. Neno pasti tahu, anak Capres mana yang beneran hombreng. Tapi justru tuduhan itu ditujukan ke Jokowi. Keji. Apa tujuannya? Untuk menciptakan kebencian antar umat. Meski dengan cara paling lebay sedunia.

Coba saja dengarkan nyanyian Mulan. ‘Nenolah mahluk Tuhan, yang tercipta. Yang paling lebay… Argghh, arrghh, arghh… Uhuk uhuk’.

Baca: Puisi Neno di Munajat 212 Lecehkan Nabi dan Umat Islam

Di panggung agama ada Sugik Nur. Penceramah j***** ini, gak pernah bicara agama. Yang diajarkan cuma kebencian. Umat diajak saling membenci. Di Twitter kita juga berjumpa dengan orang model Tengku Zulkarnaen. Semuanya sama. Menciptakan permusuhan agama. Rasa permusuhan dengan alasan agama susah diredakan. Hampir di semua negara muslim yang kini hancur lebur, kampanye seperti ini dijalankan dengan masif.

Suriah dulu negeri yang aman. Kemudian masjid-masjidnya disusupi untuk menyebarkan kebohongan dan kebencian. Pemerintah Assad dituduh anti Islam. Memusuhi umat Islam Suriah. Calo-calo agama di masjid juga menjual fitnah yang sama. Rakyat yang bodoh dijejali informasi fitnah. Seperti bensin yang disiram ke jerami.

Baca: Detik-detik Ceramah Sugi Nur Disemprot Jemaah Wanita Karena Sebut Cebong

Ada juga rakyat yang digunakan kasak-kasuk untuk mengobarkan sentimen agama. Wong hidup baik-baik saja, tapi retorika yang dimainkan seolah Islam tertindas.

Ketika rasa kebencian itu bersemayam di hati rakyat, sekelompok orang menggelar demonstrasi dan protes kepada pemerintah. Mulanya biasa saja. Lalu membesar. Lalu gerombolan entah datang dari mana masuk ke Suriah. Membawa senjata. Meneriakkan ‘Allahu Akbar’. Menjajakan jihad.

Baca: Tengku Zulkarnain Ikut Sebar Isu Hoax “Surat Suara Tercoblos 7 Kontainer”

Dalam sekejap Suriah porak poranda. Gedung-gedung hangus. Sekolah dan rumah sakit hancur. Kota terbakar. Dan rakyat Suriah kehilangan masa depan. Hal yang sama dilakukan di Irak atau Libya.

Lalu apa yang mesti dilakukan berhadapan dengan gerombolan pemakan bangkai saudaranya sendiri ini? Hadang mereka. Hentikan provokasi mereka.

Di forum-forum pengajian, jika ada orang menyebarkan kebencian, lakukanlah interupsi. Jika mereka merusak agama ini untuk tujuan politiknya, cegahlah sekuat tenaga. Jangan takut. Sebab, yakinlah, Anda bukan saja sedang menjaga kesucian masjid dan pengajian dari mulut kotor.

Alhamdulilah. Kini banyak beredar video jemaah yang menentang isi ceramah Sugik. Lelaki bermulut kotor yang merusak panggung agama.

Itu artinya kita sedang menjaga bangsa ini dari kehancuran. Kita sedang menyelamatkan masa depan anak-anak Anda sendiri. Tidak ada yang patut dicontoh dari kehancuran Suriah. Kerusakan Irak. Dan luluhlantaknya Libya. Disana hanya ada air mata dan anak-anak yang menderita.

Baca: #JanganSuriahkanIndonesia

Sekali lagi. Jika berjumpa orang sejenis mereka. Hadang. Jangan biarkan mereka menyebar racun dan kerusakan. Lawan dengan informasi yang benar.

Videokan aksi mereka. Viralkan. Kasih tahu rakyat, bahwa fitnah seperti itu sengaja diciptakan untuk merusak bangsa ini. Mereka tahu, apa yang mereka lakukan itu fitnah belaka. Buktinya, video yang disebar emak-emak berbahasa sunda sedang memprovokasi rakyat kini dihapus. Jika bukan berisi fitnah, ngapain dihapus?. “Mas, emak-emak itu kenal Didiet gak sih? Anaknya Prabowo yang melambai itu,” tanya Abu Kumkum. Mbuhhh. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca