arrahmahnews

Riyadh Darurat Covid-19, Indonesia Harus Tutup Akses ke dan dari Saudi

Riyadh Darurat Covid-19, Indonesia Harus Tutup Akses ke dan dari Saudi

Jakarta  Pemerintah Indonesia sudah seharusnya menutup akses dari dan ke Arab Saudi. Pendatang dari negara tersebut sudah seharusnya dilarang masuk atau sekedar transit di Indonesia. Langkah ini harus diambil karena mengikuti beberapa perkembangan kasus penyebaran virus corona di negara itu.

Baru-baru ini, media Timur Tengah dan aktivis sosial media mengungkapkan kasus COVID-19 di Arab Saudi cenderung dirahasiakan. Laporan-laporan itu mengungkapkan bahwa kasus corona di negara itu jauh lebih banyak dari angka yang dilaporkan oleh pemerintah. Dan cukup rasional jika angka infeksi corona di Arab Saudi jauh lebih banyak dari yang dikonfirmasi karena sebelum ditutup dua masjid suci, jamaah umrah dari berbagai negara berdatangan.

Baca Juga:

Kementerian Kesehatan Mesir, Hala Zayed, yang dikutip MBC Saudi pada hari Jum’at (20/03/2020) mengatakan bahwa 30 kasus corona tercatat setelah mereka kembali dari umrah. Hala Zayed juga memberlalukan karantina selama 14 hari bagi mereka yang kembali, dan belum menunjukkan gejala.

Pemerintah Turki pada 14 Maret juga memberlakukan karantina 10 ribu warganya yang baru kembali dari melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi, CNN Indonesia melaporkan. Klik di sini.

Menteri Kesehatan Turki, Fahrerin Koch mengatakan satu orang jamaah yang kembali dari ibadah umrah pada pekan sebelumnya dinyatakan positif Covid-19. Untuk itu, seluruh jamaah yang kali ini baru kembali dari Arab Saudi akan terlebih dahulu dikarantina di ibu kota Ankara.

Kasus Corona usai pulang Umrah

Sementara, di Indonesia sendiri ada laporan yang menunjukkan positif terinfeksi virus corona setelah kembali dari umrah.

Sulawesi Selatan, Sebagaimana laporan detik pada Kamis 19 Maret, satu pasien positif virus Corona (COVID-19) nomor 285 di Sulsel diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Arab Saudi. Pasien yang meninggal dunia itu baru pulang dari umroh. Klik di sini.

“(Kasus) COVID 285 itu baru kembali dari umroh, seminggu kemudian mengalami keluhan diare dan batuk, mereka dirawat di Rumah Sakit Siloam dengan keluhan demam, sesak, dan ketika dilaksanakan foto toraks menunjukkan pneumonia di kedua paru-paru,” ujar Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah di kediamannya, Perumahan Dosen Unhas, Tamalanrea, Makassar, Kamis (19/3/2020).

Purwakarta, juga melaporkan kasus positif COVID-19 pada jamaah umrah dari Purwakarta yang baru pulang dari Arab Saudi. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika pasien U terinfeksi virus Covid-19 usai melaksanakan umrah. Ia berangkat umrah bersama 23 jemaah lainnya.

“Saya menyampaikan kepada masyarakat purwakarta, tadi malam sudah dirilis secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat. Sejak mendapatkan informasi (Pasien Positif) tertanggal 8 maret sampai 9 maret, kita lalukan tracking melalui satuan tugas khusus yang sudah dibentuk dalam upaya pencegahan virus, didapatkan kurang lebih 23 orang secara langsung melakukan kontak dengan pasien atas nama U,” ujar Anne, Senin (16/03/2020). Klik di sini.

Baca Juga:

Lumajang, Seorang warga dari daerah itu menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD dr Haryoto yang dicurigai terjangkit virus Corona setelah pulang dari beribadah umrah. Pasien itu, Jumat ini, 20 Maret 2020 berada di ruang isolasi. Klik di sini.

Aceh Utara, mengisolasi satu pasien di Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) karena diduga terkena virus corona. Berdasarkan riwayat perjalanan, pasien itu baru pulang umrah. Klik di sini.

Madiun, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono Madiun mengisolasi seorang perempuan paruh baya asal Kabupaten Ngawi. Perempuan berumur 64 tahun itu dirawat di ruang isolasi penanganan kasus corona setelah mengalami batuk dan sesak napas usai pulang dari ibadah umrah.  Klik di sini.

Manado, RSUP Kandou Manado, Sulawesi Utara mengkonfirmasi satu pasien positif virus corona yang tengah mereka tangani. Direktur Utama RSUP Kandou Manado Jimmy Panelewen mengatakan, pasien tersebut usai melaksanakan ibadah umrah. Klik di sini.

Baca Juga:

Padang, Satu orang pasien suspect virus Corona COVID-19 yang sempat dirawat di ruang isolasi RSUP M Djamil Padang, Sumatera Barat, meninggal dunia pada Jumat kemarin 13 Maret 2020. Sebelum masuk rumah sakit, pasien tersebut memiliki perjalanan pulang dari Umrah. Sepulang dari Umrah, pasien tersebut mengalami sesak nafas dan batuk berdahak. Klik di sini.

Bali, Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya menyebut ada sebanyak tujuh pasien tengah diobservasi terkait virus corona di Bali. Satu di antaranya merupakan warga negara Indonesia, yang baru saja pulang dari ibadah umrah di Arab Saudi. Klik di sini.

Kasus Corona di Arab Saudi

Sebelumnya seorang Whistleblower atau Warbler Arab Saudi, yang diyakini sebagai anggota atau memiliki sumber yang terhubung dengan baik di dalam keluarga kerajaan, mengatakan bahwa jumlah sebenarnya yang terinfeksi dengan virus corona (COVID-19) di Kerajaan lebih dari ribuan dan mungkin puluhan ribu.

Warbler Saudi menyatakan bahwa jumlah kasus COVID-19 di wilayah Qatif (timur kerajaan) saja lebih dari 5 ribu, sementara Mekah lebih dari 900 orang, dan di ibukota Riyadh lebih banyak dari kasus yang terjadi di Mekah.

Mujtahid dalam tweet-nya juga mengungkap sejumlah rumah sakit atau hotel dan gedung yang dipakai untuk menangani COVID-19. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Saudi sedang menghadapi banyaknya kasus COVID-19 melebihi dari jumlah yang dilaporkan.

Dugaan ini pun semakin menguat setelah penasehat pangeran Mohammed bin Nayef dalam akun Twitter-nya mendesak pemerintah untuk mengungkap angka yang sebenarnya terkait kasus corona. Dia juga menegaskan bahwa penyembunyian data yang sebenarnya sangat berbahaya jika virus corona berada di luar kendali pemerintah hingga menyebabkan sistem kesehatan runtuh.

Penasihat Pangeran Bin Nayef: Saudi Rahasiakan Kasus Corona di Negaranya

Penasihat Pangeran Bin Nayef: Saudi Rahasiakan Kasus Corona di Negaranya

Pemerintah Saudi sendiri pada Senin (23/03/2020) melalui Kementerian Kesehatannya mengumumkan 51 kasus baru virus corona, dan mengungkapkan jumlah total infeksi di Kerajaan menjadi 562 orang. Sementara, angka kematian belum dilaporkan hingga kini.

Angka-angka ini tidak rasional dengan sejumlah fakta dan kasus yang muncul di Arab Saudi. Dekrit kerajaan juga telah memerintahkan untuk mengunci kota Qatif dan Dammam serta memberlakukan jam malam di seluruh negeri mulai dari jam 7 malam hingga jam 6 pagi.

Kian merebaknya Virus Corona di Arab Saudi, dan banyaknya kasus yang ditemukan setelah pulang umrah, maka sudah seharusnya pemerintah Indonesia memutuskan untuk menutup akses dari dan ke Arab Saudi.

Langkah ini perlu diambil untuk mengantisipasi penyebaran corona dari Arab Saudi, sebagaimana yang dilakukan negara-negara teluk dengan menutup akses penerbangan ke dan dari Arab Saudi. (ARN)

Ikuti Update Berita di Channel Telegram Arrahmahnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca