Amerika, ARRAHMAHNEWS.COM – Pengamat menilai, jalan calon presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang mendeklarasikan kemenangannya di pemilu Amerika Serikat, lebih sulit dari kebanyakan pendahulunya.
Undang-undang AS memberikan instruksi yang jelas untuk transfer kekuasaan dengan tertib dari satu presiden ke presiden lainnya. Namun, gugatan hukum yang panjang dilancarkan oleh Donald Trump dapat menyebabkan penghitungan ulang di banyak negara bagian AS, dan banyak menunda kegiatan antara lain transfer kekuasaan, hal ini pernah terjadi pada tahun 2000, ketika George W. Bush dinyatakan sebagai pemenang hingga lima minggu setelah pemilihan.
BACA JUGA:
- Ayatollah Ali Khamenei: Sandiwara Pemilu dan Wajah Buruk Demokrasi AS
- 4 Bahaya Intai Putra Mahkota Saudi Pasca Kemenangan Biden
Menurut Reuters, sumber “Republik” di Kongres mengatakan, “Pertarungan hukum yang panjang akan menunda transisi, dan ini bisa berbahaya terhadap kebijakan luar negeri… Dunia tidak akan berpangku tangan sementara fokus kami semua pada pemilihan”.
Agensi tersebut mengutip seorang pejabat pemerintah “Kami prihatin tentang hal yang tidak dapat diprediksi… Jenis pertempuran internal ini merusak kredibilitas Amerika di dunia”.
BACA JUGA:
- Para Pemimpin Arab Ucapkan Selamat atas Kemenangan Biden
- Pesan Pedas Rouhani ke Pemerintah Baru AS: Belajarlah dari Pengalaman
Ia juga mengutip sumber di kubu Biden, yang mengatakan bahwa “Para pembantu Biden akan mengamati dengan cermat setiap langkah Trump atau pendukungnya dalam mengambil tindakan terhadap kebijakan dalam negeri atau luar negeri yang bertujuan merugikan presiden terpilih setelah menjabat. Sejauh ini, belum ada indikasi langkah radikal yang direncanakan”. (ARN)
Sumber: FNA
![](https://arrahmahnews.com/wp-content/uploads/2023/11/Al-AqshaStorm.png)