Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Anggota Dewan Suku Niniwe, Ahmed Al-Hadidi pada hari Rabu, mengatakan bahwa kehadiran pasukan asing di tanah Irak adalah pendudukan yang tidak dapat dibenarkan.
Al-Hadidi mengatakan kepada Al-Maalomah, “informasi intelijen yang menunjukkan adanya niat untuk meningkatkan pasukan NATO di Irak harus ditanggapi dan ditolak oleh pemerintah, karena parlemen telah memtusukan pengusiran pasukan asing, termasuk NATO”.
BACA JUGA:
- Militer Rusia : Gudang Senjata ISIS Ditemukan di Homs
- Mantan Kepala Intelijen Israel Komentari Pidato Sekjen Hizbullah
“Rakyat Irak dapat menjaga kedaulatan negaranya dari ancaman keamanan apapun, apakah itu teroris ISIS atau kekuatan lainnya. Parlemen dan pemerintah harus menolak peningkatan ini karena berdampak pada kedaulatan negara,” ujarnya.
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh EM News mengungkapkan bahwa para menteri pertahanan NATO bermaksud memperluas misi militernya di Irak, segera setelah pandemi coronavirus, menurut sejumlah pejabat senior.
“Menurut pernyataan empat diplomat, menteri pertahanan aliansi selama sesi konferensi tertutup pada Kamis ini, akan menyetujui peningkatan misi dari 500 personel menjadi 4000 hingga 5000 personel,” tulis laporan itu. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
