Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, pada Hari Kamis kemarin mengadakan parade militer di Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.
Ini adalah parade kedua semacam ini yang digelar,seminggu setelah gencatan senjata yang mengakhiri agresi terbaru Israel terhadap Gaza.
BACA JUGA:
- Brigade Al-Qassam: Kami Tangguhkan Serangan Rudal Besar-besaran ke Israel
- Israel 2 Kali Gagal Bunuh Komandan Brigade Al-Qassam
Pawai tersebut merupakan bagian dari festival untuk menghormati para martir yang terbunuh selama 11 hari agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan untuk merayakan kemenangan perlawanan Palestina dalam mengalahkan ancaman invasi Zionis.
حشود كبيرة في خانيونس تحتفي بالعرض العسكري لكتـائب القسـام قبل قليل #فلسطين #فلسطين_قضيتي pic.twitter.com/0gjtVolxlz
— يوسف شرف 🇵🇸 #غزة (@_Ysharaf) May 27, 2021
Ratusan pejuang Al-Qassam bertopeng berbaris melalui kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan, membawa berbagai jenis senjata, termasuk rudal anti-tank, senapan mesin berat, dan senapan sniper.
Parade tersebut juga menampilkan truk yang membawa roket skala besar, yang digunakan oleh brigade itu untuk menargetkan kota-kota Zionis selama agresi Israel baru-baru ini terhadap Jalur Gaza.
BACA JUGA:
- Hamas: Perlawanan Palestina Siap Hadapi Eskalasi Baru Israel di Al-Quds
- Sensor Berita Perlawanan Palestina, Rating Facebook Terjun Bebas
Di sela-sela festival, seorang aktivis militer bernama Abu Anas mengatakan bahwa “brigade ini telah berpartisipasi dalam kemenangan, di mana Brigade Al-Qassam memberikan yang terbaik dari para pemimpin mereka.”
“Kami akan melanjutkan jalur Jihad dan bersiap untuk pertempuran di masa depan,” tambahnya.
https://twitter.com/Abuabraa2110198/status/1397992821211242496?s=20
Abu Anas menjelaskan bahwa perlawanan Palestina “akan tetap [bergantung] pada dirinya sendiri, dan setiap pelanggaran terhadap rakyat dan tempat suci adalah garis merah. Tanggapan akan tetap ada jika agresi berlanjut.”
“Komitmen kami untuk gencatan senjata tergantung pada komitmen musuh,” kata Khaled al-Batsh, pemimpin Gerakan Jihad Islam Palestina dalam pidatonya atas nama faksi perlawanan Palestina.
“Pertempuran terakhir dengan pendudukan didirikan untuk fase pembebasan berikutnya, dan menandai titik balik penting dalam sejarah konflik dengan entitas pendudukan,” jelasnya. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS